Selain itu emiten juga masuk ranking berdasar rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir, dan telah tercatat minimal tiga bulan. Pertimbangan lain adalah kinerja keuangan emiten dianggap baik, termasuk prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler.
Terdapat enam emiten yang tak lagi masuk Indeks LQ45, diantaranya T Bank Tabngan Negara (BBTN), saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) dan saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. PT Bhakti Investama Tbk (BHIT)
|
Bahkan tahun ini BHIT siap mengakuisisi salah satu bank swasta nasional. Dana Rp 1 triliun telah disiapkan dengan target eksekusi akuisisi pada September 2012.
Di tahun yang sama perseroan juga siap masuk industri tambang, dengan mengakuisisi lima kuasa pertambangan di Kalimantan. Direktur Oil and Gas Bhakti Investama Irawan Budiono sebelumnya menyebut pihaknya mencari KP dengan cadangan sekitar 30 juta ton.
Saham BHIT kini berada pada level Rp 395 per lembar.Β Perdagangan hingga sesi I hari Kamis ini, saham perseroan belum ditraksaksikan oleh investor. Berdasarkan catatan Bloomberg, saham BHIT pada awal tahun berada pada level Rp 285 per lember dan langsung naik menjadi Rp 375 per lembar di Maret 2012.
Harga saham BHIT sempat berada di level tertinggi, Rp 470 per lembar pada 12 April 2012. Hingga kini kapitalisasi pasar BHIT mencapai Rp 13,23 triliun.
2. PT BW Plantations Tbk (BWPT)
|
Lahan baru di Kalimantan tengah dibidik BWPT tahun ini sekitar 30 ribu ha-50 ribu ha. Dana yang perseroan siapkan untuk ekspansi lahan mencapai Rp 265 miliar.
Saham BWPT kini berada pada level Rp 1.490 per lembar. Belum ada pergerakan harga saham perseroan hingga sesi I perdagangan hari ini.
BWPT pernah menyentuh harga tertinggi Rp 1.790 per lembar, dan posisi terendah Rp 950 per lembar. Kapitalisasi pasar perseroan kini berada pada level Rp 6,024 triliun.
3. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
|
Kontribusi terbesar dari BSD City sekitar Rp 1,58 triliun atau 77% dari total pencapaian paruh pertama di 2012. Proyek lainnya,Β Kota Wisata Cibubur 6%, Taman Permata Buana 6%, Grand Wisata Bekasi 5%.
Ekspansi sektor properti terus dilakukan perseroan dengan mengakuisisi lahan di Surabaya dengan nilai Rp 250 miliar.
Saham BSDE kini bertengger pada level Rp 1.150 per lembar, turun 10 poin (0,86%) dari harga satu hari sebelumnya. Saham BSDE kini memiliki market capitalization Rp 20,12 triliun.
4. PT Intraco Penta Tbk (INTA)
|
Penjualan alat berat perseroan juga mencatat kenaikan, dengan target hingga akhir 2012 bisa mencapai omset 2 ribu unit. Saham INTA kini berada pada level Rp 700 per lembar, belum ada pergerakan saham perseroan. Kapitalisasi pasar INTA berada pada posisi Rp 1,51 triliun.
5. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)
|
Saham perseroan hingga pernutupan perdagangan sesi I, Kamis berada pada posisi Rp 2.275 per lembar turun 25 poin (1,09%) dari posisi sebelumnya. Kapitalisasi pasar MNCN kini menyentuh Rp 31,73 triliun.
6. PT Sentul City Tbk (BKSL)
|
Habiture Residences adalah kluster terakhir BKSL yang coba ditawarkan dengan harga Rp 4 miliar-Rp 7 miliar. Tidak hanya mengandalkan penjualan rumah, perseroan kini menggarap pusat meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE).
Saham perseroan berada pada level Rp 215 per lembar, turun 2,27% dari posisi sebelumnya. BSKL sempat berada pada level tertinggi Rp 330 per lembar, dan posisi terendah Rp 175 per lembar. Kapitalisasi pasar BKSL kini berada pada posisi Rp 6,75 triliun.
Halaman 2 dari 7