Pemerintah Habiskan Rp 121 Miliar Garap Proyek Air Minum

Pemerintah Habiskan Rp 121 Miliar Garap Proyek Air Minum

- detikFinance
Jumat, 10 Agu 2012 16:45 WIB
Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menghabiskan dana Rp 121 miliar dalam mewujudkan 11 proyek Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) di 8 Kabupaten Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, menjelaskan pengadaan proyek pengolahan air minum ini untuk mencapai target MDGs 2015.

"Peresmian 11 SPAM yang tersebar di Kabupaten-kabupaten di Jawa Timur, bahkan hingga ke pulau terpencil seperti Mandangin di Sampang, Pulau Madura sebagai bentuk upaya meningkatkan ketersediaan akses aman air minum bagi masyarakat Jawa Timur yang juga merupakan bagian dari upaya nasional untuk mencapai target MDGs 2015, yakni 68,87% penduduk memiliki akses terhadap air minum yang aman," ujar Djoko usai peresmian di Gresik, Jumat (10/8/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

11 SPAM tersebar di beberapa tempat, antara lain Pulau Mandangin Kabupaten Sampang, Driyorejo di Kabupaten Gresik, Sekaran di Kabupaten Lamongan, Tegal Gede di Kabupaten Jember, Puger di Kabupaten Jember, Sawahan di Kabupaten Madiun, Grogol di Kabupaten Kediri, Donorejo dan Kebonagung di Kabupaten Pacitan, Doko di Kabupaten Blitar serta Pagerwojo di Kabupaten Tulungagung.

"Pembangunan dan optimalisasi ke-11 SPAM ini menggunakan total dana yang mencapai Rp 121 miliar, yang berasal dari APBN dan APBD Provinsi dan Kabupaten. Dengan operasionaliasi ke-11 SPAM ini maka terdapat tambahan sebanyak 30 ribu akses sambungan rumah untuk wilayah Provinsi Jawa Timur," tambahnya.

Djoko menambahkan, pemerintah telah menyediakan APBN Rp 11,8 triliun untuk memenuhi pencapaian target MDGs 10,7 juta jiwa atau sekitar 2 juta SR, yang diprioritaskan bagi ibukota kecamatan, daerah rawan air, dan masyarakat berpenghasilan rendah sebagai non-cost recovery program.

"Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU sendiri untuk periode 2010 – 2014 telah menyusun program percepatan pencapaian MDGs Bidang Air Minum dan Sanitas," tutur Djoko.

"Yang diantaranya adalah penyediaan air minum perkotaan di 820 IKK, 577 kawasan MBR/RSH/Rusunawa, dan 100 kawasan khusus serta kegiatan penyediaan air minum perdesaaan di 2.340 desa rawan air/terpencil/pulau kecil terluar dan pembangunan Pamsimas di 2.310 desa, pengembangan prasarana dan sarana air limbah Sistem Off Site di 11 kota, pengembangan prasarana dan sarana Sistem On Site di 210 Kab/kota, serta kegiatan persampahan, program DAK (Dana Alokasi Khusus) air minum dan sanitasi, program hibah air minum dan air limbah, serta program percepatan sanitasi untuk mendorong swadaya masyarakat," tandasnya.


(rrd/wep)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads