Hatta Rajasa: Program RFID Mana? Capek Omdo Terus

Hatta Rajasa: Program RFID Mana? Capek Omdo Terus

- detikFinance
Rabu, 19 Mar 2014 16:34 WIB
Jakarta - Nasib program Radio Frequency Identification (RFID) atau alat monitoring dan pengendalian BBM memang sampai sekarang belum jelas ujungnya. Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyindir tak jalannya program yang digagas Pertamina dan dikerjakan oleh PT Inti ini.

Hatta mengatakan, lonjakan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi masih menjadi ancaman tahun ini. Dalam APBN 2014, subsidi BBM dipatok sebesar 48 juta kiloliter (KL).

Menurut Hatta, konsumsi BBM subsidi sangat bergantung dari upaya pengendalian yang dilakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Seperti program pembatasan konsumsi BBM subsidi dan RFID sampai sekarang tidak jelas.

"RFID mana? Omdo (omong doang). Capek omdo terus. Pengendalian dan pembatasan mana," ujar Hatta di kantornya, Jakarta, Rabu (19/3/2014)

Hatta mengaku belum melihat kelanjutan dari program yang sudah direncanakan tersebut, baik RFID maupun pembatasan konsumsi BBM subsidi. Meskipun dalam dua bulan berjalan di 2014, konsumsi BBM masih berada pada tahap normal.

"Kita kan belum lihat lagi progresnya," tegas Hatta.

Realisasi konsumsi BBM di 2013 adalah sebesar 46 juta KL. Hatta menilai konsumsi akan terus bertambah sering dengan pertumbuhan ekonomi. Sehingga diperlukan program yang benar-benar nyata.

"Volume konsumsi itu akan naik terus seiring dengan pertumbuhan ekonominya. Kita harus tata dengan tepat," ujarnya.

Bila konsumsi naik, maka anggaran subsidi juga dimungkinkan melonjak. Di 2014 disediakan anggaran Rp 210 triliun untuk subsidi BBM. Lebih rendah dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 Rp 250 triliun.

"Kalau subsidi melonjak, maka nanti akan berlanjut ke defisit fiskal. Kita harus jaga supaya defisit kita tida melewati batas 3%. Karena itu yang diatur UU. Tanggung jawab kita di sana," papar Hatta.


(mkl/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads