Selain Tol Pejagan-Pemalang, Waskita akan masuk ke ruas Pemalang-Batang dan Batang-Semarang di Jawa Tengah yang belum dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pemegang konsesi. Bila 2 ruas tol ini dikerjakan maka ruas tol Trans Jawa akan tersambung dari Merak di Banten hingga Pasuruan di Jawa Timur, dengan catatan ruas Tol Trans Jawa lainnya sudah terbangun.
"Kalau kita kerjakan Pemalang-Batang dan Batang-Semarang tersambung maka Merak-Pasuruan akan tersambung pada tahun 2018," kata Direktur Utama Waskita Karya M. Choliq di Ruang Komisi VI, Jakarta (24/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemilik lama kita dekati. Karena mereka keuangannya lemah," ujarnya.
Choliq menjelaskan perseroan memperoleh dana dari Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk mengerjakan proyek tersebut.
Setelah memperoleh suntikan PMN tahun ini, perseroan mengusulkan PMN senilai Rp 3,1 triliun pada tahun 2016. Selain itu, melalui skema rights issue hingga pinjaman perbankan.
"Saya kira dengan diberi PMN. Melalui Waskita bisa leverage 7-10 kali. Kalau direct departemen, nggak ada leverage," ujarnya.
Choliq menjelaskan perseroan memiliki target untuk menguasai dan membangun 400 km ruas tol dalam 3 tahun ke depan. Proyek lain yang dikerjakan ialah Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Pejagan-Pemalang, Ciawi-Sukabumi, Legundi-Bunder, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi hingga tol Bali lintas utara.
"3 tahun ke depan kita bisa memiliki tol sepanjang 400 km. Sekarang belum karena sedang bangun," ujarnya.
(feb/hen)