Secara kasat mata, penampakan bahan bakar yang di dalamnya terkandung 10% air murni ini, warnanya hampir sama dengan biodiesel atau solar yang tercampur bahan bakar nabati berupa Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sebanyak 15%, yakni coklat keemasan.
Solar campur air ini terdiri dari solar Cetane Number 48 sebanyak 75%, fatty acid 15%, dan air murni 10%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika dicampur, molekul-molekul air terikat oleh minyak dan diselimuti oleh butiran minyak. Makanya solar campur air ini bisa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan terutama mesin genset dan mesin pabrik," ungkap Business Initiatives Manager Pertamina, Bayu Kristanto, kepada detikFinance, Selasa (28/4/2015).
Bayu mengungkapkan, dengan penggunaan solar campur air ini, ada empat keuntungan yakni pertama merupakan bahan bakar ramah lingkungan, kedua bahan bakar yang ekonomi karena lebih murah sekitar 8% dari harga solar biasa, ketika menghemat pemakaian minyak solar (minyak fosil) sebanyak 25%, keempat, mengurangi emisi dan mendapatkan carbon credit.
"Murah karena fatty acid yang dicampur ke solar lebih murah harganya daripada FAME hingga 8%. mengurangi emisi gas buang, apalagi warna asapnya putih tidak seperti solar yang warnanya hitam," tutup Bayu.
(rrd/hen)