"Mobil listrik nggak menghasilkan emisi sama sekali, emisinya 0%. Karena kendaraan listrik tak ada punya gas buang," ujar Komisaris PT Grain, J.E Sendjaya, dihubungi detikFinance, Senin (5/10/2015).
Ia mengakui, hambatan utama pengembangan mobil listrik saat ini adalah kapasitas betarainya yang tidak tahan lama dan harganya masih terbilang mahal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, semakin lama daya tahan baterai, harganya juga tentu lebih mahal. "Kalau yang 500 charging itu harganya sekitar Rp 15 juta, yang 9 tahun itu harganya sekitar Rp 40 juta. Tapi teknologi kan terus berkembang. Apalagi itu 9 tahun sekali gantinya. Mobil biasa saja kalau sudah dipakai 9 tahun harganya pasti turun kan," jelasnya.
(rrd/hen)