Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan, saat ini ada opsi pembangunan ulang konstruksi jalan tol sepanjang 35 km tersebut.
"Rencananya memang ada untuk dirombak lalu dibangun konstruksinya dari awal. Hampir dibangun baru (badan jalannya). Karena sekarang nggak karu-karuan. Level of service-nya (tingkat pelayanannya) jauh dari layak," ujar Herwidiakto pekan lalu di Depok, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena yang paling parah rusaknya itu yang sana. Karena kecenderungannya kan truk-truk yang menuju Jawa Tengah full muatan, kalau yang arah Jakarta bianya dalam keadaan kosong sehingga kecenderungan kerusakannya tidak terlalu parah," jelasnya.
Untuk melakukan konstruksi ulang terhadap badan jalan tol tersebut diperkirakan butuh biaya hingga Rp 800 miliar. "Belum final, tapi perhitungan kasarnya perkiraan sekitar Rp 800 miliar," katanya.
Berdasarkan pemeriksaan terakhir tertanggal 15 September 2015 status jalan tol ini masih memerlukan penanganan khusus.
Dari catatan monitoring BPJT, kondisi Jalan Tol Kanci Pejagan saat ini banyak lubang dan retakan baik di badan jalan maupun di bahu jalan. Kondisi retakan dan lubang diakibatkan oleh kondisi tanah yang tidak stabil dan proses pekerjaan yang kurang sempurna di awal pembangunan.
Jalan Tol Kanci-Pejagan adalah bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa. Jalan tol yang dibangun pada 2008-2010 tersebut menghubungkan Kanci yang berada di Cirebon hingga Pejagan di Brebes, melintasi Kota dan Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Brebes.
Jalan tol ini sendiri dimiliki dan dikelola oleh PT Semesta Marga Raya, anak usaha Bakrie Toll Road. Lalu pada November 2012 PT MNC Infrastruktur Utama mengakuisisi Bakrie Toll Road yang secara otomatis seluruh jalan tol yang dikelola Bakrie Toll Road termasuk PT Semesta Marga Raya dikuasai penuh oleh perusahaan milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo.
Pada September 2015 PT Waskita Karya (Persero) mengambil alih sebagian besar kepemilikan saham PT Semesta Marga Raya. Proses akuisisi berbarengan dengan akuisisi dua Badan Usaha yang mengelola dua jalan tol lainnya yakni PT Pemalang Batang Toll Road pengelola jalan Tol Pemalang-Batang serta PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol pengelola jalan Tol Pasuruan-Probolinggo.
(dna/ang)