"Ini impor itu kita lakukan untuk memperkuat cadangan beras nasional, tetapi bisa ditaruh di Vietnam atau Thailand," kata Jokowi, usai membuka pameran Trade Expo Indonesia (TEI) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2015).
Jokowi menjelaskan, meski Indonesia mengimpor beras dari Vietnam dan Thailand, namun pasokan beras bisa disimpan di kedua negara tersebut sebagai jaga-jaga. Bila kebutuhan mendesak, karena produksi terganggung karena El Nino, maka beras-beras tersebut bisa masuk ke Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, belum bisa memastikan berapa kuota beras yang diimpor dari Vietnam dan Thailand. Namun saat ini keberadaan beras impor tersebut sudah tersedia, namun jumlah detilnya Perum Bulog yang mengetahui.
"Jadi belum diputuskan (kuota beras), tapi beras sudah ada, iya. Tanya ke Kabulog," kata Jokowi saat dikonfirmasi beras yang akan diimpor sebanyak 1 juta ton.
Sebelumnya Mentan Amran Sulaiman dan Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, impor beras hanya sebagai cadangan, karena produksi di dalam negeri diperkirakan masih mencukupi sampai akhir tahun. Bahkan ada opsi bila produksi beras dalam negeri mencukupi, maka beras-beras impor tersebut bisa dijual lagi.
(hen/ang)