Hal ini penting untuk dimengerti dan dipahami karena banyak sekali orang yang salah paham akibatnya mereka kemudian mengalami kerugian ketika berinvestasi di saham. Ujung-ujungnya mereka malah kapok dan menyalahkan saham sebagai produk keuangan yang jelek.
Untuk itu anda perlu mendapatkan informasi yang baik dan benar serta tips dan trik bagaimana harusnya bersikap ketika berinvestasi di saham. Nah, apa sajakah itu? Mari kita bahas tips investasi saham lanjutan di Indonesia ala-ala saya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini adalah pertanyaan sejuta umat, nggak deng, pertanyaan dari banyak sekali investor ataupun calon investor terutama ketika mereka baru pertama kali mencoba berinvestasi di saham.
Apa yang harus anda lakukan ketika saham yang sudah anda beli kemudian harganya turun. Apakah anda harus buru-buru jual? Atau sebaiknya ditahan dulu? Atau sebaiknya dijual saat harganya sudah kembali naik? Atau malah ada yang merekomendasikan untuk membeli lagi? Mana yang benar?
Nah, jawabannya akan sangat tergantung dari strategi dan posisi yang anda ambil ketika investasi di saham ini. OK marilah kita menggunakan beberapa scenario dalam menjawab pertanyaan di atas ini.
Apabila perusahaan yang anda beli sahamnya sudah melampui selampaui seleksi dan rasio keuangannya sudah bagus serta mempunyai potensi bisnis yang bagus ke depannya, maka ketika saham perusahaan ini sedang turun dan posisi anda sebagai investor jangka panjang maka anda bisa melakukan salah satu dari dua pilihan ini atau dua-duanya.
Pertama anda bisa tahan investasi anda alias saham anda sampai harga saham tersebut naik kembali. Ketika sudah naik apabila dirasa perusahaannya bagus tetap pertahankan untuk memegang saham tersebut dan jangan dijual.
Nah, apabila durasi investasi anda masih panjang alias lama dan profil risiko anda agresif serta anda mempunyai sejumlah dana yang "nganggur" maka ketika saham anda turun anda bisa menggunakan strategi berikutnya yaitu membeli lagi di harga yang lebih rendah.
Membeli lagi saham yang harganya turun dan sahamnya sudah anda miliki adalah strategi yang dikenal dengan nama "cost averaging". Ketika saham yang sudah anda miliki harganya turun misalnya 10% dan anda membeli lagi sejumlah saham yang sama diharga yang lebih rendah, secara otomatis harga pembelian anda akan dirata-ratakan.
Sehingga kerugian anda yang tadinya 10%, setelah ditambah investasi baru maka kerugian anda kemudian menjadi "hanya" 5% atau setengahnya.
Ingat strategi di atas hanya dilakukan bila posisi anda sebagai investor jangka panjang, profil risiko anda agresif, dan anda masih memiliki dana nganggur untuk diinvestasikan jangka panjang. Untuk menjalankan strategi ini dibutuhkan nyali dan "nafas" yang panjang untuk bertahan sampai harga saham anda naik kembali (bila naik lagi).
Apabila anda mengambil posisi sebagai seorang trader saham atau bermain untuk jangka pendek sekali, dalam hitungan hari atau minggu, maka strategi yang paling cocok ketika saham yang anda beli harganya turun adalah segera dijual atau cut loss.
Nah, strategi cut loss ini sebenarnya lebih banyak mendidik diri kita agar disiplin terhadap target transaksi (trading) saham kita. Ketika anda mengambil posisi sebagai seorang trader saham maka yang anda lawan di sini adalah ego diri anda sendiri untuk mengakui bahwa anda salah posisi.
Dengan kata lain, bila anda bilang/niatkan/rencanakan bila harga saham yang anda beli kemudian turun 2-3% harus segera anda jual, maka ketika harga sahamnya beneran turun sebesar itu harus segera anda jual.
Yang sering terjadi adalah, banyak trader atau pemain saham baru yang kemudian mengatakan dalam hati "ah tahan sebentar lagi, pasti abis ini akan naik". Anda kemudian menahan saham anda dan tanpa disadari harga saham aja sudah turun ke 5% atau bahkan 10% jauh melewati target kerugian maksimal anda yang hanya 2-3% saja. Sehingga akan sulit bagi anda untuk recover alias mengganti kerugian tersebut dalam jangka pendek.
Ribet ya? Nggak kok selama anda mengerti basic atau aturan dasarnya.
Nah aturan dasar dalam berinvestasi dan trading saham bisa didapatkan di kelas dan workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia https://ow.ly/NbPy30gC3Dy atau tim AAM & Associates http://ow.ly/pxId30gC3BB.
Di Jakarta dibuka workshop sehari tentang bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan info http://bit.ly/CPM0718 dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari tentang Reksa Dana, info http://bit.ly/WRD0718.
Selain itu, atas permintaan banyak orang maka kami juga mengadakan workshop 1 hari tentang Property cara memilih dan berbisnis sewa-sewaan property, info bit.ly/PROP0818.
Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning di July ini info http://bit.ly/BFP0718, dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Agustus info http://bit.ly/INFP0818 dan http://bit.ly/ADFP0818.
Info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com. Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik t.me/seputarkeuangan.
Baca juga: Keuangan Keluarga, Peran Siapa? (2) |
Baru membahas 1 tips dan trik saja tulisannya sudah panjang lebar. Demikianlah serunya ketika kita paham dan mengerti bagaimana cara berinvestasi di saham.
Oke saya berjanji tips dan trik lainnya akan dibahas di tulisan sambungan saya berikutnya. Semoga membantu bagi anda yang ingin mencoba belajar investasi di saham.
Yang terpenting dan wajib untuk diingat bahwa berinvestasi termasuk investasi di saham mengandung risiko investasi di mana dana investasi anda bisa naik, bisa turun atau bahkan bisa merugi alias hilang seluruhnya.
Hasil investasi di masa lampau tidak menjamin untuk hasil investasi di masa yang akan datang. Sesuaikan investasi dengan profil risiko anda. Anda wajib mempelajari secara detil dan seksama sebelum memulai berinvestasi. (ang/ang)