Apa saja sih yang dapat Anda lakukan untuk mengajarkan anak-anak pada saat mendapatkan angpao? Boleh simak dan contek tips-tips berikut:
1. Bersyukur
Pada momen baik ini, ajarkan anak untuk mensyukuri berapapun nilai angpao yang didapat. Tidak lupa harus mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang memberikan angpao. Hal ini baik sekali diajarkan kepada anak-anak usia dini dan remaja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angpao adalah bentuk cinta, respek, dan ucapan syukur. Ajarkan anak untuk memahami bahwa uang yang diberikan tersebut juga adalah hasil kerja keras dari orang tua, kakek, nenek, om, tante.
Sangat mudah bagi anak-anak yang sudah mengerti mengenai nilai uang untuk menilai seseorang dari jumlah angpao yang diberikan. Di kesempatan ini, ajarkan anak untuk tidak menilai orang dari jumlah uang yang diberikan. Don't judge your relatives by their angpao.
3. Apapun idenya, hindari mengambil angpao anak untuk kebutuhan keluarga
Mengambil angpao anak untuk keperluan keluarga adalah ide terburuk. Sama buruknya seperti mengambil uang hasil tabungan anak dan tidak mengembalikannya.
Hal ini dapat menimbulkan impresi buruk anak terhadap uang. Beberapa kasus yang saya temui, orang dewasa yang masa kecilnya memiliki pengalaman kehilangan uang dengan mudah, akan cenderung menghabiskan seluruh uang yang dimilikinya dan menjadi compulsive buyer.
Bila Anda terpaksa menggunakan angpao anak, pastikan untuk meminjam dan mengembalikan uang tersebut kepada anak.
4. Membuka rekening tabungan di bank
Ambil kesempatan ini untuk mengajak anak Anda untuk datang ke bank dan membuka rekening tabungan. Membawa anak membuka rekening tabungan atas nama mereka sendiri dapat menumbuhkan rasa memiliki dan rasa tanggung jawab. Sambil mengajarkan kegunaan rekening dan arti bunga bank, Anda dapat juga mengajarkan pentingnya menabung.
5. Berbelanja cerdas
Anda termasuk orang tua yang mengijinkan anak menggunakan uang mereka sendiri. Tanyakan apa keinginan sang anak dan manfaatkan keinginan tersebut untuk mendidik anak cara berbelanja cerdas.
Bila sang anak menginginkan barang, ajarkan anak cara memilih barang, cara membandingkan harga, cara mencari alternatif barang lain, ataupun cara menggunakan online shopping dengan baik.
6. Menabung dengan tujuan
Bila keinginan sang anak memerlukan uang lebih dari angpao yang didapat, ajar anak untuk menahan keinginan tersebut dan rencanakan tabungan. Dengan demikian anak dapat belajar membuat rencana keuangan jangka pendek.
Jauhi godaan untuk menambahkan uang sejumlah yang anak butuhkan agar anak tahu bahwa kebanyakan barang tidak bisa diperoleh dengan instan. Anda dapat juga memberikan ide pada anak untuk menunggu ulang tahunnya agar anak dapat menggabungkan angpao mereka dengan uang hadiah ulang tahun, dan dengan demikian anak dapat memiliki dana yang lebih besar untuk mendapatkan barang yang diinginkan.
7. Melakukan budgeting
Untuk anak yang sudah remaja, Anda dapat mengajarkan sistem anggaran dengan membimbing anak memisahkan 20% angpao untuk belanja, 10% untuk menolong orang, dan 70% untuk ditabung.
Anda dapat juga menyesuaikan persentase tersebut sesuai diskusi dengan anak. Ajak anak terlibat dalam menentukan anggaran mereka dan jadikan budgeting sebagai kebiasaan rutin anak untuk bulan-bulan berikutnya.
8. Habiskan saja angpaonya, tapi..
Biarkan anak melakukan kesalahan (katanya, pengalaman adalah guru terbaik). Lho, untuk apa membiarkan anak melakukan kesalahan? Anda dapat membiarkan anak Anda menggunakan angpao mereka sesuka hati sambil meminta mereka mencatat setiap pengeluaran yang dilakukan.
Ketika angpao tersebut habis, Anda dapat berdiskusi dengan anak mengenai apa yang mereka pelajari, pentingnya melakukan anggaran, serta bagaimana membuat rencana keuangan yang bermanfaat.
9. Mengenal asuransi dan investasi
Untuk anak yang sudah mengenal konsep memberi, menabung, dan belanja, Anda dapat mulai mengenalkan konsep asuransi atau investasi. Setelahnya, bawa anak untuk praktek membeli produk asuransi atau investasi. Di kemudian hari, ajak anak belajar mengevaluasi asuransi dan investasi yang ia miliki.
Bagaimana, sudah punya ide untuk memanfaatkan moment angpao imlek dan mempraktikkan tips-tips di atas bersama anak Anda? Jangan tunda dan segera laksanakan ide tersebut. Dengan demikian Anda dapat mengoptimalkan moment Imlek sebaik-baiknya.
Sekadar mengingatkan, sebagai orangtua alangkah baiknya bila kita sendiri sudah mengetahui dan mempraktikkan perencanaan keuangan dengan baik. Sebaik-baiknya kita menceramahi anak, anak akan lebih baik lagi dalam meniru apa yang orang tuanya lakukan.
Maka dari itu, perlengkapi dan upgrade diri kita dengan pengetahuan perencanaan keuangan. Caranya bisa dengan belajar mandiri maupun mengikuti kelas-kelas perencanaan yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia atau tim AAM & Associates.
Di Jakarta dibuka workshop sehari tentang bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari tentang Reksadana. Ada juga workshop khusus tentang Asuransi membahas Keuntungan dan Kerugian dari Unitlink yang sudah anda beli.
Karena banyak permintaan, dibuka lagi workshop Komunikasi yang memukau lawan bicara anda (menghipnotis), cocok untuk anda orang sales & marketing, untuk komunikasi ke pasangan, anak, boss, anak buah, ke siapapun, info.
Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com (jangan lupa tanyakan DISKON paket)
Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik di sini.
Niscaya jika orang tuanya adalah pembelajar, anak pun akan mengikuti jejak orang tuanya. Orang tua adalah contoh nomor satu, seperti arti peribahasa "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya."
Baca juga: Tips Sukses Finansial di Tahun Babi Tanah |
Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel. (ang/ang)