Gumregah Tenan, Jurus Jitu Pemkab Gunungkidul Atasi Kemiskinan Ekstrem

Gumregah Tenan, Jurus Jitu Pemkab Gunungkidul Atasi Kemiskinan Ekstrem

Advertorial - detikFinance
Kamis, 26 Sep 2024 06:04 WIB
adv gunung kidul
Dok. Pemkab Gunungkidul
Jakarta - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bersama sejumlah pihak meluncurkan Gerakan Untuk Membangun Rumah Sehat, Berdaya Guna Secara Terintegrasi dan Kolaboratif Melalui Aksi Nyata (Gumregah Tenan). Program tersebut hadir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengatasi masalah kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut.

Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan perumahan dan kawasan permukiman yang selama ini masih terkesan sektoral dan sporadis.

Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia Handoko Ngadiman mengungkapkan bahwa program ini muncul sebagai respons terhadap kompleksitas isu perumahan yang memerlukan pendekatan menyeluruh.

"Melalui kolaborasi berbagai pihak, kami berupaya tidak hanya membangun rumah yang layak huni, tetapi juga menciptakan kawasan permukiman yang tangguh, berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas hidup dan pemberdayaan ekonomi masyarakat," kata Handoro saat peluncuran di Lapangan Sendowo, Nglipar, beberapa waktu lalu.

Program Gumregah Tenan mencakup pembangunan lima unit rumah layak huni, 30 unit toilet keluarga, satu posyandu, serta pelatihan terkait pembangunan rumah yang aman, pola hidup bersih, dan sehat di Kelurahan Kedungkeris, Nglipar.

Selain itu, akan ada pembangunan empat unit rumah percontohan yang beradaptasi dengan perubahan iklim. Serta penyediaan fasilitas air bersih untuk 200 sambungan rumah di Kelurahan Wunung, Kapanewon Wonosari.

Program ini juga akan mencakup pembangunan 109 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dengan dukungan dana komplementer dari Program BSPS di wilayah Nglipar, Playen, dan Patuk.

"Habitat for Humanity Indonesia, sebagai organisasi non-profit yang fokus pada pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, berperan aktif dalam merancang dan melaksanakan program pembangunan berkelanjutan melalui sinergi berbagai pihak," jelasnya.

adv gunung kidul

Dok. Pemkab Gunungkidul

Sementara itu, Direktur Rumah Swadaya Kementerian PUPR M. Salahudin Risyidi menambahkan, tahun ini, ada 280 unit rumah di Gunungkidul yang akan diperbaiki melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Setiap rumah bakal menerima anggaran Rp 20 juta yang mencakup biaya material dan upah tukang. Namun, partisipasi masyarakat dalam bentuk swadaya tetap diperlukan.

"Kolaborasi ini juga melibatkan Baznas, universitas, dan NGO untuk pembangunan fasilitas seperti kamar mandi," ujar Salahudin.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta memberikan apresiasi atas kolaborasi ini. Dia pun optimistis melalui Program Gumregah Tenan jumlah rumah tidak layak huni di Gunungkidul akan berkurang.

Menurutnya, ini merupakan langkah besar dari berbagai pihak dalam memperbaiki kondisi permukiman di daerah tersebut.

"Program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi kehidupan masyarakat Gunungkidul dan menjadi model pembangunan permukiman yang inklusif dan berkelanjutan," ujarnya.

Acara peluncuran Gumregah Tenan ditandai dengan penanaman pohon dan peletakan batu pertama pembangunan puskesmas di Sendowo, Nglipar Gunungkidul.

Dalam kesempatan ini hadir perwakilan dari Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa III Kementerian PUPR Paniradya Keistimewaan serta berbagai universitas dan NGO, termasuk Habitat for Humanity Indonesia. (adv/adv)