Baca Juga: Jokowi: Seminggu Lagi Kapal Besar Datang ke Priok, Ini Cita-cita Puluhan Tahun
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Tonny Budiono menyebutkan, dengan demikian kapal-kapal bermuatan besar bisa langsung melakukan bongkar muat di Indonesia tanpa melewati Singapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, karena tidak bisa langsung bersandar di RI, kapal-kapal raksasa dengan berbagai muatan dari seluruh dunia harus bersandar di Singapura. Setelah tiba di Singapura, muatan kontainer di kapal kemudian disebarkan ke negara-negara sekitar Singapura.
"Nanti nyebar dikonsolidasi Singapura," ujar Tonny.
Namun, dengan dimungkinkannya kapal raksasa bersandar langsung di RI, maka lalulintas barang dari berbagai negara yang punya hubungan dagang dengan Indonesia bisa bersadar dengan rute langsung tanpa perlu lagi mampir di Singapura. Biaya logistik pun bisa dihemat dan menguntungkan pelaku industri di Indonesia.
Baca Juga: Mengintip Kapal 'Raksasa' Pertama yang Bersandar di RI
Tonny menambahkan, kapal raksasa bersandar di Indonesia dengan kapasitas di atas 5.000 TEUs merupakan kali pertama sepanjang sejarah. Tentunya otoritas pelabuhan pun perlu dipacu agar bisa disandarkan kapal besar.
"Pertama kali, karena kan orang kalau dipacu kan itu jadi terealisasi," tutur Tonny (dna/dna)