Hal ini disampaikan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro kepada wartawan di di Gedung Departemen (ESDM), Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Senin (23/3/2009).
"Musuh utama kita saat ini adalah pengangguran. Untuk itu ditengah krisis seperti ini, stimulus ini dapat menyerap tenaga kerja" ujar Purnomo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga berharap stimulus stimulus ini dapat mendorong perekonomian di berbagai daerah yang berdampak langsung kepada masyarakat," ungkapnya.
Waryono memaparkan, stimulus yang diterima Departemen ESDM tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan transmisi, jaringan dan gardu induk senilai Rp 425 miliar.
"Itu untuk proyek induk pembangkit dan jaringan (lkitring) Jawa, Bali dan Nusa Tenggara serta Ikitring Sulawesi, Maluku dan Papua," katanya.
Adapun rincian Ikitring Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yaitu melanjutkan pembangunan PLTU Lombok, PLTU Atambua, dan PLTU Ulumbu.
Selanjutknya pembangunan Access Road Upper Cisokan untuk PLTA Jawa Barat. pembangunan Transmisi T/L 70 kV Bonto-Bima-Dompu, T/L 150 kV Sengkol-Kuta, Sengkol-Paokmotong-Pringgabaya, T/L 70 kV Atapupu/Atambua-GI Atambua Kefamenanu, T/L 70 Bolok-Maulafa-Naibonat- Nonohanis.
Sedangkan untuk Ikitring Sulawesi, Maluku dan Papua adalah melanjutkan pembangunan T/L 150 kV Sengkang-Sidrap, T/L 150 kV Sidrap Maros, T/L 150 KV Maros Sungguminasa dan T/L 150 kV Lolak Buroko. Selain itu juga untuk pembangunan Gardu Induk 150 kV Maros.
"Pembangunan pembangkit dan jaringan transmisi di NTB, NTT, dan Jabar sebesar Rp 230 miliar diperkirakan akan menyerap 4.500 orang tenaga kerja. Sedangkan Pembangunan jaringan transmisi dan gardu induk di Sulsel dan Sulut akan menyerap 2.850 orang tenaga kerja dengan alokasi dananya sekitar Rp 195 miliar," papar Waryono.
Waryono menjelaskan untuk Rp 75 miliar dari Rp 500 miliar tersebut akan digunakan untuk Program pembangunan Desa Mandiri.
"Alokasi kepada 79 Desa Mandiri Energi (DME) sebesar Rp 75 triliun dan menyerap 7.600 tenaga kerja," tandasnya.
(epi/lih)