Demikian diungkapkan dalam Laporan Perekonomian Indonesia 2008 oleh Bank Indonesia yang dikutip detikFinance, Kamis (9/4/2009).
"Secara neto, peningkatan penarikan utang luar negeri Indonesia 2008 masih lebih besar dibandingkan pembayaran utang luar negeri pemerintah di tahun yang sama," demikian ungkap laporan tersebut.
Pada paruh pertama tahun 2008, penarikan utang luar negeri terutama dilakukan melalui pasar komersial yakni denganmenerbitkan surat utang (obligasi) valas di pasar internasional dengan total penerbitan sebesar US$ 4,2 miliar.
Sementara penarikan utang luar negeri pada paruh kedua tahun 2008 terutama dilakukan dalam bentuk pinjaman program yang berasal dari lembaga internasional.
Kemudian, untuk utang luar negeri swasta, dikatakan kondisi krisis keuangan global belum terlalu mempengaruhi aktivitas penarikan utang luar negeri swasta secara keseluruhan.
Total penarikan utang luar negeri swasta sepanjang 2008 sebesar US$ 37,08 miliar melampaui total penarikan selama 2007 yang sebesar US$ 27,8 miliar atau naik 33,1%.
Meningkatnya aktivitas penarikan utang luar negeri swasta seiring dengan peningkatan komitmen baru yang diterima pihak swasta Indonesia sehingga memungkinkan pihak swasta masih menikmati perolehan dana utang luar negeri 2008.
Dengan begitu, pada akhir 2008 posisi utang luar negeri pemerintah dan swasta meningkat mencapai US$ 149 miliar.
(dnl/lih)