Wacana itu terungkap saat Dirjen Pajak Mochamad Tjiptardjo menyampaikan jumpa pers di kantornya, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (1/4/2010).
"Ada kritikan bayar pajaknya, awasi penggunaanya tapi bayar pajaknya awasi pemungutannya," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya juga menyadari dengan adanya kasus Gayus, semua mata tertuju kepada korps pajak, meski ia menegaskan tidak semua aparatnya berlaku nakal layaknya seorang Gayus.
Sementara itu Direktur Penyeluhan, Pelayan dan Humas Ditjen Pajak Angin Prayitno mengatakan rencana pergantian tersebut belum menjadi hal yang resmi, namun pihaknya sangat terbuka terhadap perubahan slogan tersebut. Namun kata dia slogan bukanlah utama, namun yang terpenting pelaksanaannya.
"Kalau masyarakat yang meminta silahkan saja," jelas Angin. (hen/dnl)