Jakarta -
Majalah ekonomi Fortune kembali mengeluarkan daftar 500 perusahaan terbesar di dunia atau biasa disebut 'Fortune 500' untuk tahun ini. Siapa saja perusahaan yang masuk 10 besarnya?
Dikutip dari CNN, Kamis (12/7/2012), dari 500 perusahaan tersebut, perusahaan asal China mulai mendominasi dan mengalahkan rivalnya dari Jepang. Setidaknya ada 73 perusahaan asal China yang masuk. Perusahaan asal AS yang masuk daftar ini ada 132, dan perusahaan Jepang ada 68.
Dari daftar tersebut terlihat adanya perubahan peta ekonomi dunia yang mulai beralih ke Asia, sebab peringkat beberapa perusahaan asal AS dan Eropa menurun akibat krisis yang menimpa.
Perusahaan migas asal Belanda ini naik peringkat dari peringkat 2 tahun lalu. Shell saat ini mempekerjakan kurang lebih 90 ribu orang. Perusahaan ini sempat membuat berita besar akibat kebocoran minyak di laut dekat Alaska yang sulit dibersihkan. Namun Shell tetap berharap bisa memproduksi minyak dari wilayah tersebut yang jumlah cadangannya sekitar 90 miliar barel. Dalam 10-20 tahun ke depan, Shell diprediksi bakal memiliki minyak yang besar.
Dalam jangka pendek, Shell telah memperlihatkan kinerja baik, pendapatannya naik 11% pada kuartal I-2012 menjadi US$ 7,7 miliar.
Perusahaan migas asal AS ini saat ini telah mempekerjakan 99.100 pekerja dan berhasil memperoleh laba US$ 41,1 miliar tahun lalu, naik 35% dari tahun sebelumnya. Peringkat Exxon naik dari peringkat tiga tahun lalu. Untuk mempertahankan kinerjanya, Bos Exxon yaitu Rex Tillerson membuat pertaruhan untuk mencari ladang-ladang gas baru. Pada kuartal I-2012, Exxon berhasil memperoleh keuntungan 11,3% lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu akibat meningkatkan produksi minyak dan gas.
Perusahaan asal AS ini merupakan perusahaan ritel terbesar di dunia yang mempekerjakan 2,2 juta pekerja. Wal-Mart turun dari peringkat pertama tahun lalu karena lesunya penjualan akibat krisis saat ini. Namun, tahun lalu pendapatan Wal-Mart masih naik 6,4% menjadi US$ 25 miliar.
Perusahaan ini sempat terkena kasus suap di Meksiko pada April 2012 lalu.
Peringkat perusahaan migas ini tetap sama. BP sempat terkena kasus tumpahan minyak di Teluk Meksiko pada dua tahun lalu yang menyebabkan BP harus menjual asetnya US$ 30 miliar untuk membayar klaim tumpahan minyak itu. Namun tahun lalu, keuntungan BP naik menjadi US$ 26 miliar dari kerugian US$ 3,3 miliar di 2010. BP saat ini telah mempekerjakan 83.400 orang.
Perusahaan ini merupakan produsen mintak terbesar di China dan juga mempunyai banyak kilang yang terus berekspansi untuk memperoleh minyak mentah dan gas baru.
Sinopec saat ini mempekerjakan 1.021.979 pekerja. Tak seperti perusahan migas lain, Sinopec ini sangat rentan terhadap pergerakan harga minyak sebab pemerintah China melarang harga energi naik di dalam negeri. Karena itu untuk menekan kerugian, Sinopec berencana untuk memproduksi 50 juta ton minyak dari luar negeri pada 2015.
Saat ini Sinopec terus berkembang dengan kerjasama multinasional dengan perusahaan minyak di dunia. Tahun lalu, Sinopec membeli perusahaan minyak dan gas asal Kanada secara tunai US$ 2,1 miliar sebagai bentuk ekspansinya.
Perusahaan ini mempekerjakan 1.668.072 tenaga kerja dan menjadi pemain utama dalam industri minyak dengan berbagai kerjasamanya seperti dengan Irak dan Qatar yang merupakan negara kaya minyak dan gas. perusahaan ini memproduksi 107,54 juta ton minyak di China.
Ini merupakan perusahaan listrik milik pemerintah China (BUMN) berskala besar yang memiliki 1,583 juta tenaga kerja. Guncangan situasi ekonomi dunia menjadi berkah bagi perusahan ini. State Grid berencana memborong transmisi listrik berdaya tinggi dari Spanyol senilai US$ 938,2 juta.
Perusahaan migas asal AS ini naik peringkat dari peringkat 10 tahun lalu. Chevron berhasil menjaga kinerjanya di tengah krisis ekonomi dunia, dengan keuntungan yang naik 41,4% tahun lalu. Saat ini Chevron mempekerjakan 61.189 pekerja.
Perusahaan migas ini naik dari peringkat 12 tahun lalu. Berbarengan dengan pengurangan utangnya yang mencapai US$ 1 miliar, ConocoPhillips berhasil menaikkan pendapatan 26% tahun lalu dari US$ 198,7 juta di 2010. Saat ini ConocoPhillips mempekerjakan 29.800 pekerja.
Siapa tak kenal Toyota, produsen otomotif ini turun dari peringkat 8 tahun lalu akibat turunnya penjualan karena gempa dan tsunami di Jepang. Kemudian bencana banjir di Thailand juga menyebabkan pasokan mobil terhambat dari pabriknya yang berada di Thailand.
Di 2011 lalu, penjualan Toyota jatuh 7% menjadi 1,6 juta kendaraan. Perusahan asal Jepang ini telah kehilangan posisinya sebagai produsen otomotif terbesar di dunia, karena penjualannya jatuh menjadi di belakang General Motors dan Volkswagen. Tahun ini, Toyota optimistis penjualannya bisa naik 20%.
Halaman Selanjutnya
Halaman