Public Relations Officer PT Jasa Marga Bali tol, Drajad H Suseno mengatakan, faktor jaminan keamanan dan keselamatan dari proyek ini sudah diperhitungkan.
"Kalau air laut ke atas jalan itu tidak mungkin, karena sudah kita perhitungkan kalau air laut cuma 2,4-2,5 meter itu paling tinggi. Sekarang jembatan itu dibangun lebih di atas 2,5 meter, itu relatif aman. Oleh para ahli geoteknik sudah diperhitungkan. Menurut data teknik, ilmu apa perairan itu saya lupa, tertinggi itu air laut 2,4 meter. Kita bangun antara 3 meter di atas laut, jadi aman," ungkap Drajad saat dihubungi detikFinance, Minggu (29/7/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sebelum dibangun itu ada basic design, kemudian dikembangkan menjadi detail engineering design ada panel ahli, dari UGM, ITB, Puslitbang, itu pakar-pakar dari konstruksi," papar Drajad.
Drajad mengatakan, setelah proyek ini rampung, tidak serta merta bisa dioperasikan langsung, melainkan harus melewati beberapa langkah terlebih dahulu.
β
"April selesai konstruksi pasti ada uji kelayakan, dari tingkat kelicinan, kerataan, rambu-rambunya, sampai memenuhi Standar Pelayanan Minimun (SPM), kalau itu sudah terpenuhi baru bisa dioperasikan, sekitar Juli 2013," tandasnya.
Menurunya proyek ini merupakan kebanggaan yang luar biasa. Pasalnya, selain akan menjadi proyek tol yang sangat indah, ini juga dikerjakan oleh anak bangsa Indonesia sendiri.
"Ini yang membanggakan, resource-nya dalam negeri. Betul-betul karya anak bangsa," pungkasnya.
Proyek tol sepanjang 12 Km ini akan membentang di atas laut yang menghubungkan Nusa Dua-Ngurah Rai-Tanjung Benoa. Ditargetkan akan beroperasi pada bulan Juli tahun depan untuk menekan tingkat kepadatan kendaraan di jalan non tol nya.
Dari kajian awal, tarif yang akan dikenakan untuk kendaraan roda 4 adalah senilai Rp 10.000. Uniknya, tol ini pun mengizinkan motor melintas, dengan tarif sebesar Rp 4.000.
(zul/hen)