"Saya tahu tahun 2013 suhu politik sudah mulai memanas, 2014 adalah tahun pemilu tapi saya berharap, utamanya jajaran pemerintah, untuk tak tinggalkan tugas pokok, jalankan roda pemerintah, seraya atasi dampak krisis perekonomian dunia," kata SBY usai ratas di Istana Bogor, Jumat (24/8/2012)
SBY mengatakan saat ini masih banyak tantangan terkait perekonomian dunia. Selain krisis Eropa yang berpotensi menular seperti krisis sebelumnya, fluktuasi harga minyak dan lonjakan harga pangan manjadi tantangan bagi Indonesia, untuk tetap mengamankan perekonomian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan potret perekonomian Indonesia selama 3 tahun terakhir jika diletakkan konteks jangka menengah, sesungguuhnya berada dalam jalur yang benar. Menurutnya pemerintah sudah menyiapkan angkah-langkah ke depan untuk tetap menjaga perekonomian tumbuh baik.
"Kita akan tuntaskan dan kelola perekonomian kita pada 2012, masih ada waktu 4 bulan lagi sebelum masuk 2013. Kita punya RKP, APBNP. Kami berusaha sekuat tenaga jaga perekonomian kita tahun ini agar capai sasaran," katanya.
SBY menambahkan untuk menuju 2013 dan 2014, pemerintah telah bahas dengan serius dan cukup mendalam, agar pertumbuhan perekonomian Indonesia tetap terjaga. Ia berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terus di atas 6%. Pemerintah akan tetap mengelola APBN dan fiskal secara seksama.
"Di tahun mendatang akan benar-benar kerja keras untuk pastikan investasi terus terjadi di negeri kita. Bahkan harapan kita di seluruh tanah air. peluang dan potensi ada. Hambatan yang sering dihadapi investor dalam dan luar negeri adalah iklim investasi termasuk birokrasi," katanya.
(hen/dru)