"Sektor pertanian mereka maju padahal mereka belajar dari kita, jadi Thailand dan Vietnam belajar dari BRI tahun 1980-an. Bahkan mereka datang sejak tahun 1974-an. Bahkan Bangladesh juga. Mengapa Indonesia meninggalkan itu, apa yang menjadi kata sukses yang tidak kita pertahankan? Kenapa zaman Pak Harto bisa BRI sampai sebesar ini yang memulai dari bank pertanian," tanya pengamat pertanian Bustanul Arifin dalam dialog pertanian di Gedung BRI Sudirman, Jakarta, Rabu (27/3/2013).
Ia pun mengungkapkan mengapa bank khusus pertanian mulai ditinggalkan Indonesia. Menurutnya ada praktik-praktik manajemen yang bermasalah terutama terkait penyaluran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian ia kembali menegaskan agar sektor pertanian terus digalakkan di Indonesia. Bahkan salah satu bank nasional Belanda Rabobank berminat mengembangkan sektor pertanian di Indonesia.
"Kenapa Rabobank (Belanda) yang fokus pada usaha kecil dan sekarang tertarik untuk membiayai pertanian di Indonesia terutama perkebunan. Sebetulnya pertanian ini menguntungkan walaupun ada resikonya yang tinggi tetapi ini investasi jangka panjang dan meyakinkan," cetusnya.
(wij/dnl)