Cerita Mariam: Sekarang Uang Rp 50.000 Nggak Cukup Beli Sayur dan Lauk

Cerita Mariam: Sekarang Uang Rp 50.000 Nggak Cukup Beli Sayur dan Lauk

- detikFinance
Kamis, 28 Mar 2013 13:41 WIB
Jakarta - Gejolak harga pangan khususnya bawang merah dan putih yang terjadi tak hanya membuat para pedagang kebingungan menjual dagangannya. Namun juga, para pembeli yang menjerit karena mahalnya harga pangan ini.

Adalah Mariam, seorang warga Mampang yang ditemui detikFinance di Pasar Mampang. Ia curhat mengenai lonjakan harga yang menurutnya tak wajar, belakangan ini. Bagaimana tidak, awalnya dengan uang Rp 50.000 di kantongnya, dia biasa membeli sayuran dan lauk pauk. Tapi kali ini, dia harus mengubur kebiasaan itu.

"Sekarang mahal-mahah, bawang sama cabe. Bawang biasa paling mahal Rp 6 ribu seperempat kg. Sekarang Rp 12 ribu. Biasa Rp 50 ribu buat beli bawang cabe tomat sama lauk, sekarang lauknya nggak kebeli," kata Mariam saat ditemui di Pasar Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun meski demikian, dirinya mengaku tetap membeli komoditas tersebut karena merupakan kebutuhan. "Biasa aja, karena kalau bawangnya dikurangi nggak enak. Memang keperluan buat masak," katanya.

Seperti halnya harapan para pedagang, pembeli pun sangat berharap kondisi ini tidak berulang. Mariam mengharapkan harga segera stabil agar masyarakat kembali sumringah dengan harga komoditas yang terjangkau.

"Harapan saya biar harga normal lagi, stabil lagi, Rp 50.000 biasanya beli cabe. Awang tomat sama lauk, sekarang lauknya nggak dapet," keluhnya.

Setali tiga uang dengan Yuliah, seorang pembeli di Pasar Mampang, yang sangat berharap pemerintah memperhatikan kondisi ini. Menurutnya, stabilnya harga akan menguntungkan banyak pihak.

"Harga tolong dimurahkan, bawang jangan mahal. Yang penting sedang-sedang saja. Yang (masyarakat) bawah sampe, yang atas mah sudah tentu sampe. Sekarang daging nggak ada yang murah, harganya tolong dimurahin," curhat Yuliah.

(zul/dru)

Hide Ads