Seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Rabu (29/5/2013), pertemuan SBY dengan beberapa pengusaha Swedia berlangsung di Grand Hotel Stockholm.
Pengusaha yang bertemu dengan SBY antara lain adalah Presiden Direktur (CEO) Ericsson Hans Vestbrr, pendiri IKEA Ingvar Feoder Kamprad, dan Presiden Direktur IKEA Mikael Ohlsson.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, IKEA bersiap untuk masuk ke Indonesia dan membuka toko pertamanya di Indonesia. Lahan 4,5 hektar milik Alam Sutera di Serpong telah dibeli oleh IKEA.
IKEA merupakan super store modern khusus menjual mebel dan peralatan rumah tangga, asal Swedia. IKEA melirik peluang investasi dan bisnis di Tanah Air karena pangsa pasar yang besar di Indonesia.
Pemerintah Indonesia menganggap Swedia sebagai salah satu mitra penting Indonesia karena nilai perdagangan antara Indonesia dan Swedia menunjukan tren yang positif dan mencapai 6,91% dan merupakan nilai perdagangan tertinggi di antara negara-negara Skandavia. Total perdagangan bilateral kedua negara di 2012 mencapai US$ 1,46 miliar, meningkat sebesar 28% dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,05 miliar.
Sejumlah pengusaha Swedia memandang Indonesia sebagai negara tujuan pengembangan investasi. Realisasi investasi Swedia di Indonesia tahun 2012 mencapai nilai US$ 5,2 juta dengan 11 proyek, pertumbuhan investasi Swedia di Indonesia meningkat dengan pesat mencapai lebih dari 4 kali lipat dari sebelumnya US$ 916.000 dengan jumlah 9 proyek.
Selain itu, kunjungan kenegaraan Presiden SBY ke Swedia telah menghasilkan 4 Nota Kesepahaman antara Indonesia-Swedia, kesepahaman tersebut dituangkan dalam bentuk 1 MoU dan 3 LoI (Letter of Intens), antara lain:
- MoU Pembangunan Perkotaan Berkelanjutan, di antaranya manajemen limbah
- LoI Kerjasama Lingkungan, khususnya pertukaran informasi mengenai perubahan iklim
- LoI Kerjasama Kesehatan, termasuk sektor publik, lembaga akademik, dan sektor swasta
- LoI Inovasi Teknologi, yang mencakup kerjasama di kalangan mahasiswa, pakar, akademisi.