Jakarta -
Beberapa kawasan di Indonesia masih tergolong kawasan dengan permukiman kumuh. Kriterianya banyak, mulai dari sanitasi yang buruk hingga ke kualitas hunian.
Dari sekitar 171 kawasan kumuh yang ditangani Kementerian PU, ada 5 kawasan yang tergolong tingkat kekumuhannya sudah cukup parah.
"Sesuai perintah Presiden waktu itu untuk menangani tingkat kemiskinan kabupaten dan kota. Kita beri contoh 5 kawasan yang dinilai sudah sangat kumuh,
massive (besar)," kata Direktur Pengembangan Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Amwazi Idrus, dikutip, Rabu (10/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebanyakan kriterianya terkait tempat hunian yang layak, karena menurut Amwazi, tempat hunian yang layak ialah 9 meter persegi untuk 1 orang. Di beberapa kawasan kumuh, 4 kepala keluarga tinggal di bangunan 3X4 meter.
Adapun 5 kawasan tersebut adalah sebagai berikut:
Boezem Morokrembangan sejatinya merupakan sebuah waduk tempat menampung air luapan banjir. Namun, seiring berjalannya waktu, waduk tersebut beralih fungsi menjadi tempat hunian para masyarakat.
Pemkot Surabaya
tak terima dan membantah akan kondisi ini. Kota Pahlawan itu justru membanggakan diri dengan raihan Adipura Kencana 3 kali berturut-turut tahun 2011-2013.
Dalam kurun waktu 5 tahun ke belakang, kata Humas Pemkot Surabaya, M Fikser, Morokrembangan menunjukkan perubahan wajah ke arah perbaikan. Baik lingkup warga maupun infrastruktur dikelola dan ditangani secara terpadu.
Satu kawasan di ibukota Sumatera Utara ini juga terbilang sangat kumuh. Kondisi pasar, sering terjadinya banjir dan diperparah dengan sistem drainase yang kurang baik, juga beberapa badan jalan yang rusak menjadikan kawasan ini terbilang kumuh.
Daerah Tallo, Makassar pun mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Kurangnya hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang layak di daerah itu menjadi suatu persoalan yang serius. Termasuk persoalan mengenai sanitasi, air bersih dan faktor lainnya. Pemerintah berencana untuk membangun 2 tower rusun di wilayah tersebut.
Permukiman yang sangat padat berada di Taman Sari, Bandung. Berlokasi dekat dengan kampus Institut Teknologi Bandung, kawasan tersebut pun banyak dihuni oleh mahasiswa yang menyewa kos. Menurut Amwazi, kawasan ini padatnya bukan main.
"Mungkin ini permukiman yang paling padat," katanya. Terlebih kurang adanya ruang terbuka hijau di wilayah tersebut.
Pemandangan yang kurang enak dilihat ada di Sungai Ciliwung. Masyarakat yang hidup di bantaran Sungai Ciliwung jumlahnya sudah mencapai puluhan ribu. Hal itu membuat lebar sungai tersebut di beberapa titik kini hanya 8 meter. Seharusnya lebar sungai bisa mencapai 50 meter. Itulah mengapa daerah tersebut terbilang kumuh.
Halaman Selanjutnya
Halaman