Dalam keterangan tertulis PT MRT Jakarta, Kamis (17/10/2013), menjelaskan bahwa pekerjaan groundbreaking 10 Oktober 2013 lalu adalah pekerjaan sipil yang lope protection, yaitu hanya pekerjaan untuk memperkuat dinding tanah, supaya proses pekerjaan sipil yang dilakukan memiliki penyanggah/retaining wall yang kuat sehingga pada saat pekerjaan penggalian nantinya tanah atau jalanan yang di atasnya tidak bergeser atau longsor.
"Pekerjaan slope protection ini dilanjutkan dengan pekerjaan pembuatan diaphragm wall untuk stasiun, di mana membutuhkan waktu sekitar 2 tahun sebelum alat Tunnel Boring Machine atau TBM dapat mulai dioperasikan ke dalam tanah untuk memulai pengeboran terowongan pada tahun 2015 nanti," jelas PT MRT Jakarta.
Selain itu, PT MRT Jakarta mengumumkan, hari ini terjadi pendandatanganan Kontrak Konstruksi MRT Layang (elevated) dengan pemenang tender Konsorsium Tokyu-WIKA yang memenangkan Tender CP 101 dan CP 102, serta Konsorsium Obayashi-Shimizu-Jaya Konstruksi yang memenangkan Paket CP 103.
Konsorsium Tokyu‐WIKA memenangkan tender untuk paket Konstruksi Layang CP 101 dan CP 102, sementara Konsorsium Obayashi–Shimizu–Jaya Konstruksi memenangkan tender untuk Paket Konstruksi Layang CP 103.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami, bersama Kumito Sakai dan Bintang Prabowo mewakili konsorsium Tokyu‐WIKA. Sedangkan konsorsium Obayashi–Shimizu–Jaya Konstruksi diwakili Osamu Fujiwara (Obayashi), Tetsuo Oishi (Shimizu), dan Ida Bagus
Rajendra (Jaya Konstruksi).
Nilai kontrak untuk pekerjaan CP 101, CP 102, dan CP 103 yang ditandatangani adalah masing-masing sekitar 14,7 miliarar yen untuk CP 101 dan 2,2 miliar yen untuk CP 102 serta 1,8 miliar yen untuk CP 103. Masing-masing kontrak memiliki durasi selama 243 minggu.
"Dengan ditandatanganinya kontrak konstruksi layang hari ini maka lengkap sudah semua proses administrasi teknis dengan kontraktor baik untuk paket bawah tanah (underground), maupun paket layang. Dengan demikian semua kontraktor telah siap melakukan pekerjaan konstruksinya," kata Dono Boestami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek tahap I sepanjang 15,2 Km ini terdiri dari konstruksi layang (elevated), sepanjang 9,2 Km mencakup stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok M, dan Sisingamangaraja.
Masih bagian tahap I, sebanyak 6 stasiun di bawah tanah (terowongan) sepanjang 5,9 Km mencakup stasiun Bundaran Senayan, Istora, Bandungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.
(hen/dru)