"Kami memilih impor kereta dari China karena mereka bisa lebih cepat untuk memasuk 200 kereta tersebut," ucap Direktur Jakarta Monorail Sukmawaty Syukur ditemui di Hotel Mandarin Oriental, Selasa (22/10/2013).
Sukmawaty mengungkapkan sebenarnya bisa saja pihaknya mendapatkan pasokan kereta monorel dari Jepang, namun ternyata Jepang juga harus menyelesaikan banyak kontrak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sukmawati yakin terhadap pilihan kereta monorel buatan China karena sudah terbukti lebih cepat karena kapasitas pabrik di China sangat besar.
"China sangat cepat, track record-nya sudah terbukti, apalagi kapasitas pabrik di China untuk memproduksi kereta sangat besar karena ada ribuan pabrik, jadi kalau hanya 200 kereta dalam 3 tahun ya tentu tidak jadi masalah," katanya.
Seperti diketahui per 16 Oktober 2013 pembangunan monorel di Jakarta oleh PT Jakarta Monorail dilanjutkan kembali. untuk tahap awal menyelesaikan koridor Blue Line mencakup rute dari Kampung Melayu menuju Tanah Abang, sepanjang 14,2 kilometer. Koridor ini akan melewati sebanyak 12 stasiun.
Sementara koridor Green Line mencakup rute Casablanca menuju - Taman Rasuna-Kuningan Sentral-Setia Budi Utara- Karet-Pejompongan-Palmerah-Stasiun Madya-Plaza Senayan-GBK-SCBD-Komdak-Satria Mandala-Gran Melia-Casablanca. Koridor ini sepanjang 14,8 kilometer dan melewati sebanyak 15 stasiun.
Jakarta Monorail selaku perusahaan pengembang proyek monorel Jakarta menggandeng perusahaan negara asal China atau CCCC. Kerjasama keduanya menyangkut soal untuk pendanaan proyek monorel di Jakarta senilai US$ 1,5 miliar atau Rp 15-16 triliun. Proyek pembangunan akan dimulai tanggal 16 Oktober 2013 dan direncanakan selesai pada Oktober 2016.
(rrd/ang)