Kini, rencana Bandara Karawang masih dalam tahap perizinan tata ruang. Pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Kehutanan untuk mendapatkan izin pengalihan fungsi lahan. Pembangunan lahan bandara ini disebut-sebut akan menggunakan sebagian hutan produksi milik Perum Perhutani.
"Sedang kita urus tata ruangnya. Sudah kita ajukan ke Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional di Menko. Nanti kita akan coba masukkan tata ruangnya dalam tata ruang nasional. Kalau sudah gitu kan gampang. Tinggal nanti bicara dengan Kemenhut untuk alih fungsi hutan produksinya ke bandara. Sudah ngirim surat ke Kemenhut, prinsip bisa tapi harus ditukar," kata Direktur Kebandarudaraan Kemenhub Bambang Tjahjono kepada detikFinance Rabu (18/6/2014).
Ia menjelaskan, rencana pembangunan Bandara Karawang adalah untuk memenuhi kebutuhan layanan pesawat udara yang terus meningkat. Pada prinsipnya, Provinsi DKI Jakarta sebagai kota metropolitan harus memiliki 2 bandara komersial yang besar.
"Soetta (Soekarno-Hatta) proyeksinya tahun 2020 itu ada 70 juta orang penumpang per tahun," katanya.
Bandara Karawang digadang-gadang akan menjadi bandara terbesar di Indonesia, bandara ini akan dibangun di atas lahan seluas 3.000 hektar.
Dari sisi udara, akan dibuat 4 landasan pacu (runway). Lebih banyak di antara bandara-bandara di Indonesia yang kini maksimal hanya memiliki 2 landasan pacu yaitu di Soekarno-Hatta dan Makassar.
"Tahap awal dua landasan dulu. Nanti dicanangkan akan menjadi 4. Ini besar. Kan kalau bangun bandara itu perencanaannya 100 tahun ke depan," terang Bambang.
Pemerintah dalam membangun proyek ini akan meminimalisir porsi pendanaan dari APBN. Dimungkinkan nanti pembiayaannya akan menggandeng pihak swasta dengan skema Public Private Partnership (PPP). Pasalnya, hitungan kasar Banbang, proyek ini akan memakan investasi puluhan triliun rupiah.
"Sekitar Rp 30 triliun," tambahnya.
Dalam rencana pemerintah, bandara ini akan mulai dioperasikan pada tahun 2020. Sehingga masyarakat di kawasan Jakarta khususnya di perbatasan antara Jakarta dengan Jawa Barat memiliki pilihan Bandara Soekarno-Hatta dengan Bandara Karawang.
"Kalau tata ruangnya disetujui, itu besar," tutupnya.
(zul/hen)