Susi yang rapat dengan Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Gellwyn Yusuf dan Sekjen KKP Syarief Widjaja menilai angka Rp 300 miliar sangat minim. Dengan nada sedikit tinggi, Susi banyak mengeluarkan komentar bernada sindiran.
"Kalau hanya dapat Rp 300 miliar dari sektor perikanan untuk kapal di atas 30 GT, kita minta dinaikkan pendapatannya," ungkap Susi.
Ungkapan Susi lantas membuat rapat saat itu menjadi tegang. Semua peserta rapat hanya duduk diam mendengar Susi berargumentasi.
Susi melanjutkan, kapal 30 GT masih diberikan hak untuk menggunakan solar subsidi. Menurut Susi, dengan penggunaan solar subsidi 1,5-2 ton per hari, sedangkan pendapatan hanya Rp 300 miliar per tahun, negara bisa dibilang rugi.
"Ini orang ambil harta karun kita. Bagaimana tanggung jawab ke anak cucu kita? Luar biasa," tegasnya.
Susi menilai penggunaan solar subsidi kapal 30 GT sebesar 1,5-2 ton per hari boros. Apalagi jumlah tangkapan ikan per kapal hanya Rp 60 juta per tahun. Di sini Susi mengatakan perlunya pola pikir seperti pengusaha.
"Semua harus dihitung ke business case. Kalau tidak masuk (tidak menguntungkan), cari ke bisnis lain," tuturnya.
Ia meminta khusus kepada Dirjen Perikanan Tangkap Gellwyn Yusuf bisa menyelesaikan masalah ini secepatnya. Ia ingin pendapatan hasil tangkap ikan dari kapal 30 GT dinaikan hingga Rp 6 triliun per tahun.
"Kita minta Rp 5-6 triliun. Wajar tidak? Kok diam? Setuju tidak?" tegas Susi.
"Setuju!" balas para peserta rapat.