Ahli Penerbangan Asal Inggris: Tidak Ada Hubungan Tiket Murah dan Keselamatan

Ahli Penerbangan Asal Inggris: Tidak Ada Hubungan Tiket Murah dan Keselamatan

- detikFinance
Senin, 12 Jan 2015 13:32 WIB
Ilustrasi (Foto: dok.detikFinance)
Jakarta - Maskapai yang menawarkan tiket murah, atau biasa dikenal dengan Low Cost Carrier (LLC), selama ini punya rekam jejak yang baik bahkan di benua dengan standar keselamatan yang tinggi seperti Amerika dan Eropa.

Ahli penerbangan dunia dari Westminster University Inggris, Anne Graham, mengatakan para maskapai LCC itu bisa menyesuaikan antara harga tiket yang murah dengan peraturan keselamatan yang ketat.

"Di Eropa, catatan keselamatan LCC sangat baik. Tidak ada kaitan antara tiket murah dan lemahnya keselamatan penerbangan," kata Anne pada acara seminar ASEAN Open Sky di Graha Angkasa I, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (12/1/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Eropa, maskapai LCC bisa menjual tiket sangat murah. Alasannya pemerintah atau regulator transportasi tidak ikut campur di dalam pengaturan tarif.

"Maskapai bisa tentukan tarifnya sendiri. Tidak regulasi yang atur," jelasnya.

Anne menjelaskan maskapai berbiaya murah awalnya tumbuh dari Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS). Pasalnya, tingkat permintaan perjalanan untuk bisnis dan wisata sangat tinggi.

"Perkembangan LCC terus tumbuh. Itu dimulai dari Amerika dan Eropa. Kedua wilayah itu pasarnya tinggi karena angka berpergian tinggi," jelasnya.

Maskapai LCC, kata Anne, mampu mendorong pertumbuhan lalu lintas pergerakan manusia.
"LCC dapat menarik banyak penumpang untuk berpergian. LCC menciptakan traffic baru," jelasnya.

Di tengah persaingan super ketat dan tingginya biaya-biaya penerbangan, maskapai biaya murah melakukan berbagai upaya yang tidak mengganggu keselamatan penerbangan.

"LCC dia melakukan pemanfaatan pesawat dengan maksimal. Mereka juga meminimalkan penggunakan tipe pesawat. Mereka memakai 1 jenis pesawat. Di Eropa, mereka didukung dengan tarif bandara yang tidak besar," sebutnya.

Makin ke sini, makin banyak LCC brmunculan. Maskapai biaya murah menaikkan standar layanan untuk penerbangan jarak jauh agar dapat bersaing dengan maskapai full service.

"Yang menarik di LCC untuk penerbangan jarak jauh. Di Asia, ada AirAsia X. Itu menuju beberapa negara. Mereka terbang dari Asia ke Eropa. Mereka akan berkompetisi dengan maskapai full service dunia sehingga harus mengembangkan layanan," kata Ahli Penerbangan dari Cranfield University Peter Morrell.

Kendati demikian, sebelumnya Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) menegaskan kaitan antara harga tiket pesawat terbang dengan tingkat keselamatan penerbangan sangat erat. Hal ini yang menjadi dasar pemerintah menetapkan batas tarif bawah 40% dari batas tarif atas tiket penerbangan.

"Siapa bilang? Justru tertinggi. Karena kalau murah musti hemat segala macam, dihemat fuel, dihemat perawatannya," tegas JK di kantor PMI, Jakarta, akhir pekan lalu.

(feb/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads