Selain Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar Pasar 'Gaul' Santa Jakarta Selatan yang tergusur, pedagang sembako di dalam pasar juga ikut terancam 'tergusur'.
Para pedagang sembako di lantai dasar, kini mulai ada yang tumbang karena tarif sewa kios yang terus naik. Hal ini karena semakin populernya pasar ini, akibat permintaan sewa kios banyak yang antre.
Tarif sewa saat ini paling murah Rp 5 juta, padahal tahun sebelumnya hanya Rp 3 juta paling tinggi, tak heran saat ini di area beberapa kios sembako sudah mulai bermunculan kafe yang berani menyewa dengan tarif tinggi.
Pasar Santa pada periode 2007-2014 sempat sepi dari aktivitas pedagang berjualan, sebelum populer kios-kios di Pasar Santa banyak yang kosong. Bahkan di lantai teratas atau lantai 3 sempat menjadi tempat tidur para tuna wisma, hingga disebut angker.
"Sekarang sewanya Rp 5 juta-an per tahun. Padahal, waktu dilelang karena nggak ada yang isi harganya cuma Rp 3 juta per tahun. Itu sudah paling mahal. Ini karena banyak yang minat sekarang jadi tinggi," ujar Wiranti seorang pedagang perlengkapan plastik di dalam Pasar Santa kepada detikFinance, Senin (16/2/2015).
Ia menjelaskan akibat tidak kuat membayar sewa kios yang terus naik, akhirnya ada beberapa pedagang sayur yang menyerah dan tidak melanjutkan lagi usahanya. Lantai 3 Pasar Santa kini didominasi usaha-usaha kreatif mulai dari kuliner hingga barang lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tingginya harga sewa ini terjadi karena beberapa unit kios dipegang oleh pihak ketiga yang merupakan pemilik pribadi dan perusahaan, dengan status hak guna pakai (HGP). Saat ini total kios yang ada di Pasar Santa mencapai 1.151 kios.
Akibat dimilki secara pribadi, sewa kios akhirnya tidak bisa dikendalikan karena sangat tergantung pada kebijakan masing-masing pemilik kios.
Β
Sementara itu, seorang calon pedagang yang berminat berjualan di Pasar Santa, Ricko asal Ciputat mengaku ada kios yang sudah mulai dibanderol dengan tarif sewa sangat tinggi hingga Rp 12 juta/tahun.
"Jadi ada yang prinsipnya mereka sewa ke PD Pasar Jaya karena murah Rp 3 Juta/tahun terus mereka sewain lagi ke orang. Itu mereka bisa dapat untung dari situ," jelas Ricko.
Harga sewa kios di Pasar Santa sudah naik secara alami karena tingginya permintaan. Dalam tempo 4 bulan saja, harga sewa kios sudah melonjak dari Rp 3 juta/tahun menjadi Rp 5 juta/tahun.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengaku akan melakukan mediasi dengan para pedagang dan pemilik kios. Hal ini untuk melindungi keberadaan para pedagang lama yang sudah lebih dahulu berdagang di Pasar Santa.
"Untuk pedagang yang sudah lama berdagang, itu akan kami lindungi. Kami akan mengawal supaya mereka tetap bisa bertahan. Kenaikan tidak bisa dihindari tapi yang akan kami atur adalah agar kenaikan yang terjadi dalam rentang yang wajar. Wajarnya seberapa? Nanti akan kita bicarakan bersama semua pihak dalam waktu dekat. Sudah dijadwalkan," kata Djangga.