Acara ini dimulai sejak kemarin. Hari ini, para wali kota tersebut menyepakati sejumlah hal yang dituangkan dalam deklarasi Asia-Africa Smart City.
Berikut isi deklarasi yang disepakati dalam pembahasan di Hotel Trans Luxury, Bandung, Kamis (23/4/2016):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Komitmen untuk pengembangan dan pembangunan sebuah model kota pintar berkelanjutan melalui membangun jaringan pengetahuan, berbagi teknologi. Terutama antara pemerintah daerah, manajerial dan akademisi, bisnis, dan industri.
- Berupaya besar menuju terciptanya kota yang ramah lingkungan dan pelayanan publik yang cerdas, khususnya di bidang transportasi yang berkelanjutan, sumber energi terbarukan, serta pencegahan dan mitigasi bencana.
- Berinvestasi dalam pengembangan masyarakat cerdas melalui pendidikan yang lebih baik dan kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
- Mempromosikan pemanfaatan sistem ekonomi cerdas dan untuk memberikan dukungan bagi generasi muda yang cerdas untuk meningkatkan kreativitas, dan kewirausahaan untuk pertumbuhan berkelanjutan.
- Mempromosikan jaringan dan kemitraan kolaboratif untuk mengadvokasi pembangunan kota pintar melalui pembentukan lembaga Asia-Africa Smart City.
"Ini adalah sejarah untuk masyarakat Bandung. Terima kasih untuk semua walikota yang yang telah hadir dan semua partisipasinya untuk Bandung untuk merayakan KAA," seru Emil.
"Kita berada disini karena Presiden Soekarno pada 1955 datang ke Bandung, untuk membuat prinsip Dasasila Bandung yang merupakan visi masa depan," sambungnya.
Menurutnya, deklarasi para wali kota ini merupakan bentuk solidaritas yang luar biasa. Masing-masing negara nantinya bisa lebih dekat dalam bertukar informasi, pengetahuan, serta memberikan bantuan.
"Kita adalah keluarga dan keluarga selalu berupaya untuk membantu anggota keluarganya," tegas Emil.
(mkl/hds)