Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengusulkan kereta cepat Bandung-Jakarta dibangun di atas jalan tol. Hal ini dilakukan supaya proyeknya tidak perlu direpotkan dengan pembebasan lahan.
"Sekarang ini kereta cepat itu mereka sedang teknikal feasibility study (FS) yang untuk menentukan trase di mana, yang kami usulkan agar tidak sulit pembebasan lahannya kita menekankan untuk manfaatkan jalan tol. Sehingga elevated, bisa di atasnya atau di sebelahnya," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno usai rapat kerja bersama Komisi VI DPR di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Saat ini pihak investor sedang mempelajari hal tersebut. Rini berharap FS ini bisa selesai pada akhir Juni atau awal Juli tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rini menambahkan, nilai proyeknya sendiri masih dihitung. Selain itu, pemerintah juga masih menimbang-nimbang pihak mana yang akan digaet, apakah Jepang atau China.
"Yang paling penting kita lihat selain harganya, adalah transfer teknologi, karena kita berharap dalam pembuatan gerbongnya INKA juga diikutsertakan. Sehubungan signaling dan control room kita harap LEN dilibatkan. Jadi ini yang jadi penentu utama," ujarnya.
Menurut Rini, yang utama dalam pemilihan investor adalah pemerintah tidak ingin diminta jaminan oleh investor, tetapi lebih baik kerjasama dengan BUMN saja.
Β
"Yang dilihat yang paling utama adalah tidak meminta guarantee dari pemerintah, itu yang utama. Memang ditekankan dalam hal ini, selama kerjasama dengan BUMN, mereka tidak meminta guarantee pemerintah. Itu detailnya nanti," ujarnya.
(ang/hen)