Pengusaha Ngeluh Banyak Preman, Kapolda Metro Sebar Nomor Telepon

Pengusaha Ngeluh Banyak Preman, Kapolda Metro Sebar Nomor Telepon

Zulfi Suhendra - detikFinance
Jumat, 03 Jul 2015 16:44 WIB
Jakarta -

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mendapatkan berbagai keluhan dari kalangan pengusaha juga investor soal keamanan. Menanggapi keluhan itu, Tito langsung membagikan nomor telepon pribadinya, agar pengusaha bisa langsung menghubungi dia saat mengalami keresahan soal keamanan.

Salah satu pengusaha dari Himpunan Kawasan Industri Darwoto mengatakan, persoalan dari keamanan menjadi perhatian para pengusaha dan investor. Kekhawatiran dari para investor adalah mengenai sweeping yang dilakukan dan demo kenaikan upah yang terus menerus dilakukan.

"Pengalaman kami di Bekasi, selama 2 tahun ini sangat intens mengatasi buruh. Terkait maraknya sweeping apalagi nanti ada pengaturan UMP, kalau sama buruh itu jangan kalah pompa. Melanggar harus sikat," pesan Darwoto kepada Tito di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (3/7/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Darwoto, pengusaha dari Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman, Siem Dwiatmoko mengeluhkan adanya aksi premanisme yang berkedok kuli yang memeras pengusaha.

Dia mengatakan, dalam sebuah proyek pembangunan pabrik, terdapat banyak sekali kuli yang menawarkan jasanya mengangkut-angkut barang, namun bila ditolak, preman tersebut memeras pengusaha hingga puluhan juta.

‎"Itu kan ada barang-barang yang diturunkan dari truk yang mereka nggak bisa turunkan. Itu kalau kita nggak pakai merekan, kita suruh bayar. Bisa sampai Rp 30-40 juta. Karyawan saya juga pernah digebukin," curhatnya.

Dia juga mengatakan, hal tersebut terjadi di kawasan Jabodetabek.

"Saya pernah membangun di Bogor dan saya tanya teman-teman saya, yang lain ternyata itu terjadi di Jawa Barat dan Jabodetabek. Malah di Jatim atau Jateng itu nggak terjadi," tuturnya.

‎Mendengar keluhan-keluhan tersebut, Tito menanggapi dengan cukup serius. Dia meminta informasi tersebut dikumpulkan dan pihak kepolisian akan segera menindaklanjuti.

"Siapa, kelompok mana yang sweeping. Kita akan masuk untuk netralisir. Di mana saja, informasikan pada kami. Sehingga tempat ini akan diberikan pengamanan khusus," tuturnya.

‎Bahkan, Tito sempat membangi-bagikan nomor telepon pribadinya dan beberapa jajaran kepolisian terkait lainnya untuk bisa langsung berinteraksi dengan para pengusaha.

"Itu nomor yang kami siapkan ke publik. SMS atau whatsaap saja silahkan," tuturnya.

(zul/rrd)

Hide Ads