Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus merosot hingga di kisaran level 4.300 dari level tertingginya di kisaran 5.300. Lesunya di pasar saham Indonesia membuat PT Taspen (Persero) mulai menggeser portofolio investasinya sebagai salah satu strategi mengatasi kondisi makro ekonomi yang tidak menguntungkan.
Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro menyebutkan, perseroan telah melakukan revisi investasi untuk dana yang diperoleh dari sumber Jaminan Hari Tua (JHT).
"Itu mempengaruhi kinerja keuangan, meskipun masih dalam batas toleransi, dampaknya ada, sekarang terjadi pergeseran, saat ini saham bukanlah hal yang menarik, deposito kurang menarik karena lebih banyak membatasi tingkat bunga," kata dia saat ditemui di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (22/9/2015) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Investasi SUN 70% dari total portofolio, saham lagi ter-hit, ini mempengaruhi kinerja keuangan. Kita juga mempersiapkan investasi langsung. Banyak BPD yang cukup bagus, banyak perusahaan Tbk, alternatif lain. Kemarin BTN terbitkan obligasi jangka panjang, Telkom juga, SMF juga akan menerbitkan KIK-EBA," jelas dia.
Saat ini, total aset perseroan saat ini mencapai Rp 170 triliun dengan aset investasi sebesar Rp 130 trilliun.
Pada kesempatan itu, Iqbal menyebutkan rencana perseroan memperluas layanan JHT untuk para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan memberikan manfaat berupa Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK).
Tambahan manfaat tersebut akan mulai diberlakukan setelah Peraturan Presiden (Perpres) keluar.
"Perpres sudah ada, mudah-mudahan minggu depan selesai, nanti ada manfaat tambahan berupa jaminan kecelakaan bagi PNS kalau kecelakaan selama tugas kemudian ada jaminan kematian, selama jadi PNS," jelas dia.
Iqbal menyebutkan, program ini bersifat no pay no claim, artinya manfaat hanya diberikan bagi mereka yang ikut membayar premi.
"Terhitung 1 Juli 2015 sebenarnya sudah bisa kalau sudah keluar Perpres. Ini sifatnya no pay no claim, kalau nggak bayar premi ya nggak dikasih manfaat ini," imbuhnya.
(drk/feb)