Proyek kereta cepat (High Speed Train/HST) Jakarta-Bandung direncanakan bisa groundbreaking pada 21 Januari 2016.
Bila proyek ini berhasil dimulai, HST rute Jakarta-Bandung menjadi proyek kereta cepat berteknologi tinggi pertama di Indonesia bahkan di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Hal ini disampaikan oleh Dubes China untuk Indonesia, Xie Feng, saat berbincang di kediamannya, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, seperti dikutip Rabu (20/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menjadi pertama di Asia Tenggara dan Indonesia, kereta yang bisa melesat 350 kilometer (km) per jam ini, bisa menjadi daya pikat bagi wisatawan lokal dan ASEAN untuk mencoba sensasi kereta cepat.
"Jalur kereta cepat Jakarta-Bandung juga akan mendorong perkembangan industri pariwisata dengan kuat, dengan menarik lebih banyak wisatawan berkunjung ke kota Bandung yang terkenal dengan wisata sejarahnya dan tertarik mencoba kereta cepat pertama di Asia Tenggara," sebutnya.
Tak hanya rute Jakarta-Bandung, China tak menutup opsi untuk ikut lagi pada rencana pembangunan jaringan kereta cepat lanjutan yakni rute Jakarta-Surabaya.
"Kita tertarik, kita akan dorong meskipun itu nantinya adalah pembicaraan business to business," tambahnya.
Pengembangan dan pengorperasian HST rute Jakarta-Bandung dilakukan oleh konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) China dan Indonesia yang tergabung di dalam PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Proses pembangunan ditargetkan rampung dalam 3 tahun ke depan. Artinya, HST yang memiliki 4 stasiun (Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar) akan beroperasi pada tahun 2019.
Saat pengoperasian di 2019, kereta cepat baru diizinkan meleset pada kecepatan 200 km per jam, namun kecepatan bisa ditingkatkan seiring evaluasi. Secara teknis, HST Jakarta-Bandung dirancang mampu melaju 350 km per jam.
(feb/drk)