Rilis data PDRB oleh BPS memberikan gambaran tersebut melalui revisi angka PDRB (sejak tahun 2013) yang semakin meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta.
Di triwulan terakhir tahun 2015, perekonomian DKI Jakarta dapat meningkat mencapai 6,48% (yoy) melanjutkan peningkatan yang sudah terjadi pada triwulan sebelumnya, sebesar 6,12% (yoy).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perkembangan ini memperlihatkan pertumbuhan ekonomi Jakarta mampu tumbuh stabil di tengah perekonomian nasional yang mengalami pelemahan dari 5,02% menjadi 4,79% di tahun ini.
Dorongan peningkatan pertumbuhan pada triwulan IV-015 terutama berasal dari gencarnya realisasi anggaran belanja baik dari Pemerintah pusat maupun Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta, serta adanya dorongan yang cukup tinggi dari sisi produksi terutama pada sektor industri, transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.
Peningkatan realisasi belanja APBD DKI Jakarta, yang didorong oleh berbagai program percepatan belanja oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta peningkatan belanja pemerintah pusat melalui Kementerian dan Lembaga yang ada di Jakarta, berdampak signifikan pada meningkatnya konsumsi pemerintah DKI Jakarta.
"Sementara itu, kondisi permintaan belum mengalami penguatan dengan konsumsi rumah tangga dan investasi sektor swasta yang masih tumbuh lemah. Demikian halnya dengan permintaan eksternal, lemahnya ekonomi global masih berdampak pada pertumbuhan ekspor yang masih menurun pada triwulan ini," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Doni P. Joewono, dalam siaran pers, Senin (8/2/2016).
Dengan perkembangan tersebut, perbaikan pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2016. Realisasi angka pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan stabilitas ekonomi makro yang tetap terjaga diharapkan dapat memberikan ekspektasi positif untuk mendorong pertumbuhan investasi swasta.
Ia menambahkan, kondisi tersebut didukung pula oleh penurunan suku bunga, implementasi berbagai Paket Kebijakan Pemerintah serta dukungan stimulus fiskal, khususnya pada pembangunan proyek infrastruktur di ibu kota.
Konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak perekonomian juga diperkirakan meningkat sejalan dengan peningkatan optimisme konsumen, sebagaimana tercermin pada peningkatan Indeks Tendensi Konsumen (BPS) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (BI).
Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta akan terus memonitor berbagai perkembangan baik di tingkat regional, nasional, maupun eksternal, sekaligus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta.
(ang/drk)