Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya, Sarman Simanjorang, mengatakan permintaan daging sapi jelang lebaran diperkirakan meningkat 15%. Jika pasokan daging sapi tak lancar, maka harganya akan melonjak dan diperkirakan bisa tembus Rp 150.000/ kilogram (kg).
"Biasanya jelang lebaran ada peningkatan 15%. Kita berharap di Mei pasokan melimpah agar di bulan puasa dan lebaran harga bisa stabil. Kalau pasokan nggak aman, harga bisa tembus Rp 150.000/kg," ujar Sarman kepada detikFinance, Sabtu (5/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, cara paling efektif untuk menurunkan harga daging sapi yaitu dengan jaminan ketersediaan pasokan dan stok.
"Artinya stok ini harus jangka pendek, menengah, dan panjang. Kalau pasar melihat pasokan dan stok lancar maka ada respon positif," kata Sarman kepada
Selain itu, pemerintah harus mendorong peternak sapi berbasis industri untuk mewujudkan swasembada daging sapi. Menurut Sarman, saat ini di Indonesia lebih banyak peternak tradisonal, artinya mereka hanya menjual sapi jika sedang butuh uang.
Sedangkan pasar tak bisa dengan kondisi seperti itu karena permintaan daging sapi terus berjalan.
"Kita sampaikan kalau pemerintah mau swasembada daging sapi harus menambah peternak yang berbasis industri. Tawarkanlah untuk investor, contoh pulau kita kan banyak yang kosong kalau layak untuk industri ya dikasih aja," kata Sarman. (hns/hns)