Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengatakan saat ini proses LRT di ibu kota Jawa Barat (Jabar) itu sudah memasuki tahap akhir. Pemerintah setempat sedang terus berkoordinasi dalam merumuskan bahan-bahan untuk Peraturan Presiden (Perpres).
"Oleh karena itu di Kota Bandung, di Kabubapaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung Barat kita persiapkan. Awalnya kan Kota Bandung saja tetapi sekarang menjadi Bandung Raya lebih menyeluruh," kata Aher di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (29/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jadi catatan kami adalah ada semacam keinginan, kekhawatiran sekaligus pembiayaan tersebut agak berbeda dengan DKI. Nanti jangan sampai LRT Jawa Barat lebih mahal dari LRT di Jakarta. Oleh karena itu kami ingin jaminan saja, mau dari swasta dalam hal ini konsorsium, konsorsium KCIC mangga, kalau dari APBN mangga silakan," ujarnya.
"APBD paling kita menyertai sedikit yah, ikut tapi tidak signifikan seperti DKI Jakarta, yang jelas harga tetap terjangkau, proporsional, kalau DKI Jakarta murah maka kita juga harus murah," tambahnya.
Aher belum bisa menentukan kapan LRT Bandung Raya bisa dimulai. Proyek ini akan jadi bagian dari kelanjutan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"Kan belakangan, setelah Jakarta dimulai, kereta cepat dimulai berikutnya baru nyambung, karena kalau kereta cepat sampai Bandung, dari Bandung mau ke mana. Jadi rencana sebelumnya masih sedikit tertinggal," jelasnya.
"Itu yang belum ketahuan (groundbreaking), mudah-mudahan secepatnya, tentu membangun LRT tidak sesulit dan tidak selama membangun kereta cepat," tambahnya. (ang/hns)