Ekspor Manggis RI ke China Harus Lewat 3 Negara, Ini Kata Kementan

Ekspor Manggis RI ke China Harus Lewat 3 Negara, Ini Kata Kementan

Yulida Medistiara - detikFinance
Senin, 21 Nov 2016 18:30 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Ekspor manggis dari Indonesia tak bisa langsung ke China. Manggis asal Indonesia masuk ke China melalui Thailand, Vietnam, dan Malaysia.

Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Badan Karantina Pertanian, Antarjo Dikin, mengatakan sebenarnya Indonesia dan China telah membahas peraturan dan persyaratan impor manggis sejak lama. Pada awal Oktober kemarin, Antarjo menyebut Indonesia hampir mendapat persetujuan dari China untuk mengekspor langsung.

Namun, sayang ketika hampir di tandatangani kesepakatan pihak Cina justru menunda karena ada beberapa aturan yang masih akan dikaji. Antarjo menilai, Cina sengaja melakukan hal tersebut untuk menunda masuknya produk manggis dari Indonesia secara langsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Manggis belum bisa diekspor ke China karena China belum menandatangani persyaratan impornya. Secara teknis sudah disetujui bersama, tapi begitu mau ditandatangani China bilang harus dibahas soal tim legalnya," kata Antarjo, kepada detikfinance, Senin (21/11/2016).

Meski begitu, Antarjo menyebut, manggis Indonesia yang masuk ke China lewat Thailand, Malaysia, dan Vietnam, kemasannya diganti seolah-olah produk dari tiga negara itu.

"Artinya kita ekspor ke Thailand, Malaysia, Vietnam, lalu nanti di sana sedikit diganti kemasannya saja itu diganti seolah-olah produk dari Vietnam, Thailand, Malaysia," ungkap Antarjo.

Ia menilai, jika ekspor manggis bisa langsung dilakukan maka secara nilai akan lebih menguntungkan eksportir. Hal itu karena tidak harus mengirim ke Thailand dulu misalnya.

"Kalau dari negara ketiga itu tidak apa-apa, tidak masalah bisa masuk ke sana, maunya kita kalau bisa masuk langsung kan harganya lebih bagus. Sekarang bukannya tidak untung, tapi jalan terus selama ini," kata Antarjo.

Saat ini menurut Antarjo, posisis Indonesia menunggu keputusan dari China. Namun, dia menduga China melakukan penundaan atau sengaja tidak mempercepat proses aturannya.

"Kita nunggu dia, China nggak ada niat untuk mempercepat, saya nggak tahu. Awalnya itu bulan Oktober kemarin, sudah lama sebenarnya ,tapi Oktober mau ditandatangani dibatalkan sama China karena alasannya belum dikaji secara hukum itu aturannya dia. itu cuma mengelak saja sebenarnya," kata Antarjo.

Selain manggis, sebelumnya salak disebut-sebut juga tidak bisa masuk ke China. Namun, menurut Antarjo saat ini salak tidak masalah karena telah memiliki surat persyaratan impor ke China sejak 5 tahun yang lalu.

"Salak tidak ada masalah dengan China, ekspor jalan terus. Jadi salak dari Indonesia sudah masuk ke China. Cuma manggis saja yang nggak bisa langsung karena belum dapat import recruiment atau perjanjian persyaratan impor produk manggis. Kalau salak sudah lama dapat itu, sejak 5 tahun yang lalu dan sampai sekarang masih berjalan terus tidak ada masalah," ujar Antarjo. (hns/hns)

Hide Ads