"Mengapa Jawa Barat paling penting buat produksi pangan, selain paling besar penduduknya. Lebih unggul dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ini fakta di lapangan," ucap Aher di acara Integrasi Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditas (PLK) di Pendopo Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (5/12/2016).
"Produktifitas (gabah) di Jawa Barat 5,9 ton sampai 6,1 ton per hektar, bahkan ada yang 10 ton per hektar. Produktivitasnya jauh di atas rata-rata nasional," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Jawa Barat akibat industrialisasi di awal-awal reformasi, ada alih fungsi lahan di Subang, Karawang, dan Bekasi. Sawah kita sekarang jadi 925.000 hektar, bandingkan dengan Jawa Tengah 1,1 juta hektar, Jawa Timur 1,2 juta hektar. Walau lahan lebih sedikit, produksi padi kita tetap paling banyak. Jadi jagoannya ada di Jawa Barat," tandasnya.
Meski demikian, dia berujar, ada ketimpangan luasan lahan antara Jawa Barat bagian Selatan dengan Utara. Di utara lahan luas, namun produktifitas rendah.
"Sebanyak 80% lahan padi kita di Utara, sisanya di Selatan. Tapi indeks panen di Utara 1,8 kali panen, di Selatan 2,8 kali panen atau setahun hampir 3 kali panen. Nah masalahnya itu ada di irigasi," pungkas Aher. (ang/ang)