Sri Mulyani Bakal Hilangkan Praktik Ngaco di Ditjen Pajak

Sri Mulyani Bakal Hilangkan Praktik Ngaco di Ditjen Pajak

Maikel Jefriando - detikFinance
Kamis, 08 Des 2016 15:27 WIB
Foto: Maikel Jefriando
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjanji membuat Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) lebih bersih. Salah satunya dengan mengejar setoran wajib pajak tanpa memiliki data yang lengkap dan jelas.

Ini biasanya terjadi ketika akhir tahun, saat penerimaan negara ternyata di bawah target. Ada yang menempuh cara dengan mendatangi wajib pajak, kemudian meminta setoran pajak lebih awal atau sering disebut dengan strategi ijon.

"Tetiba karena setorannya kurang Rp 200 triliun, kejar-kejar (wajib pajak). Ngaco," tegas Sri Mulyani di Hotel Hilton, Bali, Rabu (8/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data yang disampaikan oleh Ditjen Pajak harus memiliki tolak ukur yang jelas. Misalnya terhadap perusahaan X, maka harus disampaikan jumlah pajak yang harus dibayarkan berikut dengan indikatornya.

"Kita akan lakukan secara baik, bukan angka dari langit," ujarnya.

Munculnya praktik ini memang tidak lepas dari sisi perencanaan anggaran. Target yang tidak relevan terhadap kondisi ekonomi akan membuat munculnya praktik lain yang bisa mengganggu dunia usaha.

"Saya akan tetap membersihkan Ditjen Pajak dari praktik-praktik itu, ijon karena itu bagian yang bisa merusak kepercayaan," jelas Sri Mulyani.

Untuk periode tahun ini, Sri Mulyani menuturkan bahwa bila petugas pajak melakukan upaya penagihan pajak, maka itu adalah berdasarkan potensi. Kewajiban setoran yang akan disampaikan dipastikan berasal dari data yang benar.

"Jadi kalau ada masyarakat yang merasakan kita banyak melakukan enforcement, itu bukan karena ijon, tapi karena kita lihat potensi kewajiban pembayaran mereka yang banyak," pungkasnya. (mkl/ang)

Hide Ads