Kendati demikian, menurut sejumlah pedagang kentang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, klaim petani Dieng soal harga kentang yang jatuh tersebut tidak benar. Sebab, harga kentang saat ini justru lagi tinggi-tingginya.
Agus, salah seorang pedagang kentang Pasar Induk Kramat Jati berujar, harga kentang dari petani saat ini sudah mencapai Rp 10.000/kg. Sementara harga saat normal yang dibeli dari petani sebesar Rp 7.000-8.000/kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menyiasati agar tetap bisa berjualan, Agus menyiasatinya dengan membeli pasokan kentang dari sesama pedagang di Pasar Induk Kramat Jati.
"Soalnya beli di petani sudah harganya Rp 10.000/kg. Kita susah ambil barang harga segitu, lagi susah. Makanya daripada rugi saya ambil barang dari sesama pedagang di pasar induk, harganya Rp 9.500/kg," jelas Agus.
Pedagang pasar induk lainnya, Santi mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya selama sepekan ini harga kentang malah dari petani di Dieng malah melonjak tajam menjadi Rp 11.000/kg, dari sebelumnya Rp 7.000/kg.
"Kalau mereka demo ke Jakarta katanya harga kentang jatuh Rp 5.000/kg, tidak benar itu. Kita beli dari sana saja sudah Rp 11.000/kg. Sampai ke sini harganya jadi Rp 12.000/kg. Kita jual dengan modal seperti susah jualnya. Banyak yang busuk kentangnya karena nggak laku-laku," ucap Santi.
Soal adanya kentang impor, menurut dia, memang beredar di Pasar Induk Kramat Jati. Namun jumlahnya sangat sedikit, dan hanya dia satu-satunya pedagang yang menjual kentang impor.
"Di sini nggak ada lagi yang jualan kentang impor sejak 2012, pedagang yang jualan kentang hanya saya saja di sini. Itu pun sudah 3 hari ini barangnya nggak ada di gudang. Tidak benar harga turun jadi Rp 5.000/kg," ungkap Santi.
Sebelumnya menurut pengakuan Sekretaris Serikat Petani Kentang Dieng, Happy Kurniawan, harga kentang di petani anjlok hingga Rp 5.000/kg, menukik dari harga sebelumnya di kisaran harga tertingginya di tingkat petani Rp 10.000/kg. Penurunan harga ini mulai terasa sejak 3 bulan terakhir.
"Harganya nggak turun langsung, tapi perlahan sejak 3 bulan. Setelah kita selidiki ternyata ada banyak sekali kentang impor yang masuk ke pasar. Di beberapa pasar kita temukan ada kentang impor. Terutama di Pasar Induk Kramat Jati," kata Happy saat dikonfirmasi.
Selama ini, menurut Happy, petani kentang hanya untung pas-pasan, namun masih tetap menanam lantaran masih dianggap menguntungkan. Namun dengan adanya kentang impor, petani di sejumlah sentra kentang sulit bertahan dengan kondisi tersebut.
"Untuk menghasilkan 1 kilogram kentang, modalnya itu antara Rp 7.000-7.500/kg. Sementara setelah ada kentang impor, harga di petani jatuh sampai Rp 5.000/kg. Karena ada kentang impor yang harganya Rp 6.000/kg," jelasnya.
(ang/ang)