Saat tiba di lokasi, Amran langsung disambut tarian daerah. Setelah itu ia langsung melakukan penanaman padi yang didampingi Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, Staf Khusus Kasad Brigjen TNI Afifudin, dan Anggota Komisi IV DPR RI dapil Kalteng Hamdani.
Saat melakukan tanam padi, warga di sekitar turut menyaksikan dan bertepuk tangan melihat Amran menyelesaikan tanam padi lebih dulu daripada pejabat yang lain. Setelah melakukan tanam padi secara manual, Gubernur Kalteng melakukan tanam padi menggunakan alat rice transplanter (alat tanam padi), sementara Amran mengelilingi sawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Caranya kalau ada tikus itu dikasih sabun biar nggak bisa melewati. Kasih sabun atau shampo wangi-wangian per seminggu sekali, karena biar dianggap ada manusia di sini," kata Amran, di lokasi Kapuas, Kalimantan Tengah, Jumat (16/12/2016).
Ia menyebut serangan hama tikus tersebut harus dicegah agar tidak berkembang biak semakin banyak. Jika tikus telah berkembang biak, jumlahnya bisa mencapai 900 ekor, karena bisa muncul 2 pasang tikus setiap kali induknya melahirkan.
"Tiap 5 bulan saat musim tanam 900 ekor dan ribuan. Jangan kaget perkembangannya tinggi. Kalau mau efektif itu saat mengendalikan preventif bukan kuratif. Itu serang duluan pakai sabun," kata Amran.
Selain itu, di area sawah terdapat permasalahan soal irigasi yang terkadang terhambat di salah satu area sawah. Amran menyebut, tahun depan harus dianggarkan perbaikan saluran irigasi di daerah tersebut untuk memperbaiki saluran air.
"Soal irigasi yang terhambat itu, diberi bantuan ekskavator supaya irigasi itu lancar lagi," imbuh Amran.
Penanaman padi tersebut dilakukan di luas hamparan sawah sebanyak 1.200 ha. Lahan padi tersebut berjenis pasang surut di mana suatu saat air bisa menggenangi sawah ketika air pasang. (wdl/wdl)