Produksi ikan budidaya yang mencapai 22 juta ton tahun depan itu nilainya diperkirakan setara dengan Rp 100 triliun. Jumlah produksi masih didominasi oleh rumput laut, dan produk perikanan seperti ikan, udang, dan kerang.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto mengatakan, peningkatan produksi ini disebabkan membaiknya kondisi perikanan budidaya saat ini. Perbaikan kondisi perikanan budidaya didorong oleh beberapa faktor, misalnya peningkatan gerakan pakan ikan mandiri, yang mendorong masyarakat berbudidaya karena ongkosnya yang murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Target tahun 2017 tersebut cukup ambisius mengingat produksi tahun ini mengalami shortfall cukup jauh. Slamet berharap kondisi cuaca akan membaik tahun depan, didukung lagi dengan berbagai program budidaya yang digalakkan KKP.
Budidaya ikan yang tahan akan kondisi perubahan cuaca juga akan diperbanyak tahun depan. Seperti lele, nila, kerang, hingga udang vaname yang memiliki potensi bagus. Adanya gerakan pakan mandiri juga membuat perikanan budidaya kembali bergairah.
"Jadi masih banyak potensi luas yang belum kita kerjakan di daerah-daerah yang belum terjamah untuk budidaya yang tahan untuk cuaca atau iklim," tandasnya. (mca/mca)