Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir berpendapat, hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan strategi pembangunan berbasis wilayah dan pinggiran. Ada banyak wilayah-wilayah di Indonesia yang bisa dioptimalisasi pertumbuhannya karena memiliki potensi untuk tumbuh lebih tinggi.
Cara yang diyakini paling ampuh adalah melakukan pemberdayaan kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Menurutnya, perusahaan-perusahaan besar atau BUMN-BUMN harus jalan bersama dengan UMKM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini diamini oleh Presiden Direktur Astra Internasional, Prijono Sugiarto. Menurutnya, dengan fakta 97% tenaga kerja Indonesia diserap melalui UMKM, maka dengan pemberdayaan UMKM yang benar, diyakini dapat menciptakan pemerataan ekonomi di daerah.
"Dengan membina UMKM dengan benar, tentu akan terjadi skill yang baik dan end resultnya produk-produk yang baik. Kalau ini bisa terjadi, otomatis pemerataan akan lebih baik dari yang ada seperti sekarang. Ini harus dipacu terus ke depan," tuturnya.
"Kalau dibayangkan banyak perusahaan melakukan pembinaan-pembinaan UMKM tersebut, pemerataan bisa terjadi. Ini juga dilakukan negara-negara maju," tambahnya.
Anggota KEIN, Hendri Saparini mengatakan, KEIN akan merekomendasikan 4 sektor, yakni di bidang agribisnis, maritim, pariwisata, dan industri kreatif, termasuk di bidang teknologi. Empat sektor ini akan didorong untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan pemerataan.
Hendri mengatakan, dukungan alokasi anggaran yang besar dan suku bunga yang diturunkan, bukan lagi menjadi kunci pemerataan, melainkan adanya pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang merata.
"Misalnya di sisi produksi, kan ada SDM. Kita tidak perlu menunggu sampai SDM pendidikannya SMA ke atas. KEIN dalam roadmap, menggunakan pilarnya people based. Kita punya SDM seperti apa, mari kita pilih sektor yang bisa menyerap mereka," ungkapnya.
Lalu harus ada langkah-langkah terobosan. Bagaimana lulusan-lulusan setingkat pesantren sekalipun, yang selama ini terlupakan karena dianggap tidak punya skill, harus diberdayakan, dengan menyediakan lapangan pekerjaan bagi mereka.
"Jadi linkage bisnis harus ditingkatkan. Kita harus ciptakan pasar bagi yang kecil, yang kecil ciptakan bagi yang besar. Sehingga ekspansi yang dilakukan yang besar akan diikuti juga ekspansi yang dilakukan yang kecil," tukasnya. (mkj/mkj)