Ini Strategi Pemerintah Atasi Jurang si Kaya dan si Miskin

Ini Strategi Pemerintah Atasi Jurang si Kaya dan si Miskin

Yulida Medistiara - detikFinance
Rabu, 01 Feb 2017 20:50 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis gini ratio atau ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia sebesar 0,394 pada September 2016. Angka ini sedikit mengalami penurunan dibandingkan gini ratio yang dirilis BPS pada Maret 2016 0,397.

Menurut Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro penurunan gini ratio ini karena ada program pemerintah untuk memperhatikan 40% penduduk terbawah. Contohnya adalah beberapa program terkait Kartu Indonesia Pintar, dana desa, Program Keluarga Harapan.

Program keluarga harapan ditujukan untuk mengurangi beban Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan dalam jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari kemiskinan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Macam-macam misalnya dari dana desa, PKH, terus kartu pintar kartu sehat," ujar Bambang, di Kemenko Perekonomian, Rabu, (1/2/2017).

Dia berharap angka gini ratio menurun di September ini menjadi 0,39. Sementara target September tahun 2018 mencapai 0,38.

"Mudah-mudahan harapannya 0,39, tahun depan 0,38," tegas Bambang. (mkj/mkj)

Hide Ads