Salah seorang pedagang bernama Jeni mengatakan anggrek asal negeri gajah putih yang dijualnya itu terbilang laris dibeli. Anggrek yang memiliki ukuran besar itu di jual dengan harga di atas Rp 100.000 untuk setiap bungkusnya yang berisikan 10 tangkai.
"Anggrek impor harganya Rp 100.000 - Rp110.000 itu per bungkusnya," ungkap Jeni kepada detikFinance di kiosnya, Jakarta, Selasa (21/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk anggrek lokal dengan jenis yang sama, kata Jeni, dijual dengan harga yang lebih murah dibanding anggrek impor. Untuk 10 ikatan tangkainya, anggrek lokal dijual dengan kisaran harga Rp 50.000 hingga Rp 75.000.
"Lebih murah yang lokal, karena ukurannya yang lebih kecil dari anggrek impor. Kalau impor kan besar-besar," kata Jeni.
Namun demikian, Jeni mengatakan, baik anggrek lokal mau pun anggrek impor sama-sama diminati masyarakat. Tergantung dari masyarakat sendiri yang membeli anggrek tersebut untuk digunakan sebagai apa.
Baca juga: Anggrek Asal Thailand Masuk RI Sejak 2004
Biasanya, untuk yang di impor dari Thailand itu banyak dibeli pada saat acara-acara tertentu, seperti untuk acara pernikahan atau acara serupa lainnya. Sedangkan untuk anggrek lokal dengan jenis serupa, kata Jeni, biasanya dibeli masyarakat untuk hiasan pribadi rumah tangga.
"Jadi kalau untuk acara-acara seperti pernikahan biasanya banyak yang pakai dari impor, karena ukurannya lebih besar. Kalau yang lokal, biasanya untuk di pakai sendiri. Misalnya ditaruh di meja makan, untuk hiasan rumah lah. Karena ukurannya yang tidak terlalu besar. Semua laris-laris saja, tergantung pemakaian untuk apa," kata Jeni. (hns/hns)