Baca Juga : Ada Busway Layang, Ciledug-Tendean Hanya 25 Menit
Kepala Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga, Heru Suwondo mengungkapkan, proyek sepanjang 9,3 kilometer (km) ini memakan biaya sekitar Rp 2,3 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Heru juga mengatakan, anggaran sebesar Rp 2,3 triliun tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan konstruksi yang dikerjakan oleh 8 kontraktor berbeda. Adapun sumber anggarannya berasal dari anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Iya (anggarannya) dari Pemprov DKI (Jakarta)," ungkap Heru.
Baca Juga: Sudah Rampung, Ini Penampakan Terkini Busway Layang Ciledug-Tendean
Jalur busway koridor XIII Trans Jakarta rute Ciledug-Blok M-Tendean ini bakal dilengkapi 12 tempat pemberhentian/halte di sepanjang 9,3 kilometer. Jalur layang busway ini pun merupakan jalan layang non tol terpanjang di Jakarta.
![]() |
Proyek yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini dikerjakan oleh 8 kontraktor berbeda di 8 titik berbeda.
Baca Juga: Juni, Warga Ciledug Bisa Naik Busway Layang ke Tendean
Adapun delapan paket tersebut adalah paket Tendean (1.000 meter) dikerjakan PT Adhi Karya Tbk, paket Santa (1.250 meter) oleh PT Yasa Patrisia Perkasa, paket Trunojoyo (1.375 meter) dikerjakan PT Jaya Kontruksi, paket Taman Puring (1.200 meter) dikerjakan PT Hutama Karya, paket Kemayoran Lama (1.300 meter) dikerjakan PT Pembangunan Perumahan Tbk, Paket Kostrad (1.400 meter) dikerjakan PT Istaka Karya CO bersama dengan PT Agra Budi, Paket Ciledug (1.500 meter) dikerjakan PT Waskita Karya Tbk, dan Paket Seskoal (1.400 meter) dikerjakan PT Wijaya Karya Tbk.
![]() |