Jalur kereta itu adalah Sigli-Bireun dan Lhokseumawe-Langsa-Besitang sepanjang 417,541 kilometer (km).
"Sekarang sudah terhubung jalur Medan-Binjai-Besitang di Provinsi Sumut, yang baru beroperasi Medan-Binjai," ujar Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), kepada detikFinance, Selasa (18/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalur kereta tersebut melintasi 8 Kabupaten/Kota di Aceh dan 1 Kabupaten di Sumut. Rinciannya, Kabupaten Pidie sepanjang 57,05 km, Kabupaten Pidie Jaya sepanjang 38,43 km, Kabupaten Bireun sepanjang 64,93 km.
Kemudian, Kabupaten Aceh Utara sepanjang 59,06 km, Kota Lhokseumawe sepanjang 16,8 km, Kabupaten Aceh Timur sepanjang 82,1 km, Kota Langsa sepanjang 37,39 km.
Lalu, Kabupaten Aceh Tamiang sepanjang 39,66 km, dan Kabupaten Langkat di Sumatera Utara sepanjang 22,09 km.
"Sebesar 95% merupakan jalur baru yang perlu pembebasan lahan. Hanya 5% menggunakan jalur lama, sehingga cukup penertiban lahan. Lahan yang disiapkan selebar 50 meter bisa untuk double track. Sementara yang sudah terbangun single track," jelas Djoko.
Baca juga: Sumatera Punya Rel 1.300 Km, Kurang 1.500 Km
Menurut data BTPSBU (2015), luas lahan untuk land clearing sekitar 1.650,99 hektare (ha), dengan estimasi volume timbunan 1.320.000 m3, serta estimasi volume galian 120.000 m3.
"Sepanjang jalur tersebut akan dibangun 40 stasiun (1 stasiun kelas I, 1 stasiun kelas II dan 38 stasiun kelas III), depo, rumah sinyal dan pos jaga perlintasan. Sepanjang jalur ini akan terbangun 8 perlintasan tidak sebidang," tutur Djoko. (hns/ang)