Pantauan detikFinance, Senin (8/5/2017). PLBN Skouw merupakan perbatasan antara Indonesia dengan Papua New Guinea (PNG) atau Papua Nugini. Bangunan milik pemerintah Indonesia ini terlihat megah ketimbang gerbang masuk negara tetangganya.
![]() |
Kemegahan PLBN Skouw juga terlihat dari dalam bangunannya yang sudah terdapat mesin x-ray yang berguna memeriksa barang bawaan bagi para pelancong baik dari Indonesia maupun dari PNG.
Selain mesin x-ray, di dalam PLBN Skouw juga terdapat counter pemeriksaan passport atau data diri antar negara yang telah dijaga oleh para pegawai imigrasi.
![]() |
Fasilitas tersebut tersedia baik di pintu masuk maupun pintu keluar Indonesia. Khusus bagi gerbang masuk Indonesia, gapura dengan lambang burung garuda lebih kokoh dan besar dibandingkan dengan pintu PNG.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setelah berhasil atau dianggap memenuhi persyaratan, maka para pelancong akan diberikan masuk ke wilayah Indonesia dengan waktu yang disepakati.
Pembangun PLBN Skouw dimulai pada 18 Desember 2015, PLBN Skouw yang berlokasi di Distrik Muara Tami Kota Jayapura ini akan diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi pada Selasa (9/5/2017).
Dengan nilai Kontrak mencapai Rp 165,94 miliar, kontraktor yang mengerjakan tahap I ini adalah PT Nindya Karya (Persero).
![]() |
PLBN Skouw berdiri di atas lahan dengan luas total mencapai 10,7 hektar, luas bangunan secara keseluruhan mencapai 7.619 meter persegi yang terbagi dalam beberapa zona.
Pembangunan pada tahap I ini meliputi bangunan utama PLBN, seperti Bangunan Pemeriksa Terpadu Keberangkatan dan Kedatangan, Klinik, Car Wash, Gudang Sita, Jembatan Timbang, Koridor Pejalan Kaki dan bangunan pendukung lainnya. Kawasan ini diharapkan dapat melayani hingga 480 pelintas per hari sampai dengan tahun 2025.
Desain Gedung PLBN Skouw ini mengusung budaya lokal Papua dengan mengadaptasi bentuk bangunan khas Rumah Tangfa, penggunaan ornamen lokal, serta penerapan prinsip-prinsip bangunan hijau (green building).
![]() |
Pada zona inti, terdapat bangunan utama dengan luas 2.737 meter persegi yang akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas meliputi klinik, gudang sita, bangunan jembatan timbang, bangunan X-ray mobil pengangkut barang, bangunan pelayanan terpadu kedatangan mobil kargo, cek poin, bangunan utilitas, dan koridor pejalan kaki.
Sementara zona sub inti memiliki luas 1.191 meter persegi. Di dalam zona ini terdapat Wisma Indonesia, mess karyawan, dan gedung serba guna. Adapun zona pendukung memiliki luas 1.300 meter persegi. Di dalam zona tersebut ada restoran, pusat ATM, masjid, gereja, dan bangunan pos polisi.
![]() |
Diketahui, pembangunan PLBN Terpadu Skouw yang merupakan mandat dari Inpres Nomor 6 Tahun 2015 tentang Percepatan Pembangunan 7 (tujuh) PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan. Tujuh PLBN tersebut adalah, 3 PLBN di Provinsi Kalimantan Barat yakni Entikong, Badau, dan Aruk, 3 PLBN di Provinsi NTT yakni Mota'ain, Motamasin, dan Wini, serta1 PLBN di Provinsi Papua yaitu Skouw. (dna/dna)