Dibangun Sejak 2016, Begini Perkembangan Tol Pertama Kalimantan

Dibangun Sejak 2016, Begini Perkembangan Tol Pertama Kalimantan

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 16 Mei 2017 14:39 WIB
Foto: Fadhly F Rachman
Jakarta - Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) ruas Balikpapan-Samarinda telah dilakukan sejak 9 Juni 2016. Ruas ini dikelola oleh konsorsium PT Jasamarga Balikpapan-Samarinda dengan masa konsesi selama 40 tahun sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

Jalan tol pertama di Pulau Borneo ini ditargetkan beroperasi keseluruhan pada 2019. Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) seperti dikutip detikFinance di Jakarta, Selasa (16/5/2017), hingga minggu kedua Mei, progres fisik atau konstruksi tol ini telah mencapai 17,13% sedangkan proses pembebasan lahan telah mencapai 92,28%.


Dari lima seksi yang ada, Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Kaltim memberikan dukungan pembangunan konstruksi seksi 1 dan seksi 5 sehingga proyek jalan tol tersebut layak secara finansial. Sementara untuk seksi 2, 3 dan 4 menjadi tanggung jawab BUJT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk Seksi 1 (Balikpapan KM 13 – Samboja) sepanjang 22,03 km, konstruksinya menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 1,5 triliun dan APBN sebesar Rp 271 miliar untuk pembangunan Jembatan Manggar. Pembebasan lahan untuk seksi ini telah mencapai 100% dengan progres fisik sebesar 54,69%.


Seksi 2 yang menyambungkan Sambora-Muara Jawa sepanjang 30,98 km telah mencapai progres lahan sebesar 99,72%. Seksi 3 dari Muara Jawa ke Palaran sepanjang 17,5 km telah bebas 95,07% lahannya dan seksi 4 dari Palaran ke Samarinda sepanjang 17,95 km telah bebas 80,18% lahannya. Seksi 2, 3 dan 4 yang merupakan tanggung jawab BUJT ini memang belum banyak progres konstruksinya lantaran masih fokus pada pengadaan lahan. Progres konstruksi secara keseluruhan untuk ketiga seksi ini baru mencapai 6,6%.

Sedangkan untuk seksi 5 (Balikpapan-Bandara Sepinggan sepanjang 11,09 km, saat ini progres tanahnya telah mencapai 71,35% dengan progres fisik sebesar 5,55%.


Hingga saat ini, beberapa pekerjaan jalan masih terus dilakukan pada masing-masing seksi, seperti kegiatan gali timbun, galian struktur jembatan, pengecoran pile cup hingga pengecoran rigid. Konstruksi Tol Balikpapan-Samarinda berjalan simultan dengan pembebasan lahan agar proses pengerjaan dapat memenuhi target waktu penyelesaian. (dna/dna)

Hide Ads