Luasnya 6 Kali Jawa, Kalimantan Cuma Nikmati 8% Pembangunan RI

Luasnya 6 Kali Jawa, Kalimantan Cuma Nikmati 8% Pembangunan RI

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 16 Mei 2017 12:13 WIB
Foto: Pool/Kementerian PUPR
Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya alasan kuat mengapa pembangunan di Pulau Kalimantan terus digenjot.

Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tentang rencana pengembangan wilayah Kalimantan, seperti dikutip detikFinance di Jakarta, Selasa (16/5/2017), pulau ini hanya merasakan sebagian kecil pertumbuhan ekonomi Indonesia secara nasional.

Dengan luas daratan mencapai 74,33 juta hektar atau hampir 6 kali luas Pulau Jawa yang hanya 12,82 juta hektar, Kalimantan hanya merasakan sekitar 8,15% sebaran ekonomi nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kalah jauh dari Pulau Jawa yang mencakup 58,29% dan Sumatera 22,21% dari total pertumbuhan ekonomi nasional.

Padahal, Kalimantan menyumbang pendapatan negara yang cukup besar terutama dari sektor pertambangan. Untuk itu lah, berbagai proyek infrastruktur digenjot pemerintah sejak akhir tahun 2014.

Upaya pemerataan ekonomi di Kalimantan salah satunya bakal dicapai dengan menjamin konektivitas yang lancar yang dikombinasikan dengan penyediaan Kawasan Industri (KI) sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Dalam hal konektivitas, salah satu proyek infrastruktur yang terus digenjot adalah pembangunan jalan paralel daerah perbatasan di Kalimantan Barat (Kalbar).

Jalan-jalan yang dibangun ini terhubung dengan berbagai Kawasan Industri (KI) Landak/Ketapang dan juga dibarengi dengan pembangunan jembatan Landak II, dan peningkatan struktur jalan ruas Tumbang Talaken-Tumbang Jutih.

Dibangunnya KI, akan memberikan multiplier effect kepada lingkungan sekitarnya. Adanya pabrik-pabrik yang akan berdiri, misalnya Semen akan membuat masyarakat tidak lagi harus ke Pulau Jawa untuk mendapatkan bahan baku tersebut, karena nantinya akan ada pabrik Semen dari Ketapang.

Sehingga manfaatnya bisa mempermudah pembangunan pada infrastruktur, perumahan rakyat dan lain sebagainya.

Selanjutnya adalah pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) MBTK di Kalimantan Timur. Kawasan KEK MBTK itu sendiri ditunjang letaknya di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, yang merupakan posisi strategis karena merupakan perlintasan yang menghubungkan Laut Sulawesi melintasi Selat Makasar, Laut Flores, dan Selat Lombok ke Samudera Hindia, dan sebaliknya. (dna/hns)

Hide Ads